Pengurus Besar Akuatik Indonesia (PB AI) terus memantau atlet-atlet renang Indonesia yang berlatih di luar negeri yang dipertimbangkan untuk masuk dalam tim yang berkompetisi pada SEA Games 2025.
“Kami masih pantau terus atlet kita yang berlatih di luar negeri. Di Amerika ada tiga orang, juga ada yang di Jerman sebelum sampai pada saatnya entry by name (untuk tim SEA Games 2025),” kata Ketua Harian PB AI Harlin Rahardjo ketika dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu berkaitan dengan persiapan pembentukan tim renang Indonesia untuk berkompetisi dalam SEA Games di Thailand pada Desember 2025.
Harlin menjelaskan, PB AI telah menyiapkan beberapa atlet melalui pemusatan latihan sejak awal tahun 2025. Para atlet juga telah mengikuti kejuaraan dunia dan beberapa kali ujian bertanding.
Selanjutnya, juga akan ada pertandingan-pertandingan internasional yang akan diikuti menjelang SEA Games.
Dia mengatakan para atlet yang mengikuti pemusatan latihan tidak serta merta masuk ke dalam tim SEA Games 2024 karena ada proses promosi dan degradasi untuk mendapatkan yang terbaik.
Dalam proses itu, PB AI juga terus memantau progres para perenang Indonesia yang berlatih di luar negeri termasuk beberapa perenang berprestasi seperti Felix Victor Iberle, Masniari Wolf.
“Jadi atlet pelatnas bisa saja terdegradasi, sebaliknya dari luar bisa masuk promosi. Ada saat kami memutuskan entry by name, baru lah itu fix,” katanya.
Dia mengatakan bahwa pihak juga memantau dan mempertimbangkan potensi talenta perenang muda yang tiba-tiba menonjol dan mampu meraih prestasi untuk bisa diterjunkan di ajang multi cabang terbesar se-Asia Tenggara.
Harlin menambahkan, cabang renang termasuk renang perairan terbuka menjadi andalan PB AI untuk bisa menyumbang medali emas pada SEA Games mendatang.
Oleh sebab itu, penentuan atlet dilakukan secara selektif untuk mendapatkan perenang-perenang terbaik yang siap bersaing dan mempersembahkan hasil terbaik untuk Merah Putih di panggung internasional.