Ketua Umum (Ketum) Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati Irawan mengatakan kalau ajang 53rd Artistic Gymnastics World Championships 2025 atau Kejuaraan Dunia Senam 2025 merupakan batu loncatan untuk Olimpiade 2028.
Hal tersebut disampaikan Ita dalam wawancara eksklusif bersama Inilah.com baru-baru ini. Ia memahami sebagai tuan rumah, Indonesia tak bisa hanya sukses secara penyelenggaraan dan administrasi, melainkan juga harus mencatat prestasi.
“Prestasi tentunya kami juga ini kami sangat pikirkan karena tentunya kami sudah diwanti-wanti bahwa sukses event ini bukan saja sukses event tapi juga sukses administrasi, sukses juga tentang bagaimana kita memberikan satu experience kepada mereka, dan sukses prestasi,” kata Ita.
Ita menegaskan, pada Kejuaraan Dunia Senam 2025 mendatang, Indonesia akan turun dengan kekuatan terbaiknya, bermaterikan lima pesenam putra dan tiga pesenam putri.
Saat ini, kedelapan atlet kata Itang sedang melakoni pemusatan latihan yang dilakukan secara terpisah.”Jadi lima putra itu sekarang latihan di Jawa Barat, di Bandung, dan yang tiga putri ada di Jakarta. Nah, kami sudah mempersiapkan itu jauh-jauh hari, dan kami melihat potensinya sangat baik,” ucapnya.
“Kami juga dua kali sudah berangkatkan yang putra ini ke Jepang, dan nanti juga akan kami berangkatkan ke Rusia, sebelum nanti ada try out di Hungary di bulan September,” katanya lagi.
Lebih jauh, Ita mengakui para pesenam, khususnya putra masih membutuhkan pengalaman bertanding untuk mengasah mental. Hal ini pula kata Ita yang membentuk Rifda Irfanaluthfi, mantan pesenam Nasional yang berhasil menembus Olimpiade 2024 Paris lalu.
Rifda juga menjadi pesenam Indonesia pertama yang mampu menembus ajang multievent tertinggi, Olimpiade.”Jadi untuk putra, saya melihat pada saat Asia Championship, saya ada di sana di Korea, dari sisi kemampuan sangat baik. Tapi, tentunya mereka karena baru pertama ikut, jadi mentally sepertinya belum sepenuhnya siap gitu ya,” ucapnya.
Oleh karena itu, pengalaman bertanding dinilai menjadi faktor penting untuk membentuk karakter pesenam Indonesia. Ita kembali mencontohkan kiprah Rifda yang sejak 2015 konsisten mengikuti berbagai ajang internasional sehingga membentuk mental lebih tangguh.
“Jam terbang itu yang menjadikan atlet lebih tough ya. Jadi saya berharap mereka sangat penuh semangat dan berkomitmen untuk hal ini. Insya Allah untuk di World Championship ini menjadi salah satu stepping stone buat mereka menuju 2028. Karena World Championship ini salah satu ajang antara. SEA Games, Asian Games, itu semua ajang antara menuju Olimpiade,” jelasnya.
Ita menambahkan, meski persaingan di kejuaraan dunia dipastikan akan sangat ketat, dirinya tetap optimistis dengan peluang skuad Merah Putih.”Jadi setelah ini kan nanti ada SEA Games. Kemudian dari SEA Games, tahun depan ada Asian Games. Jadi menurut saya terus terang, saya sih inginnya medali ya. Tapi yang datang semua juara dunia. Ya enggak boleh takut juga sebetulnya. Jadi saya rasa Insya Allah anak-anak ini akan kami persiapkan sebaik mungkin,” pungkasnya.