Agustus, Langit Penuh Drama: Hujan Meteor Perseid dan Sturgeon Moon Jadi Sorotan

Agustus, Langit Penuh Drama: Hujan Meteor Perseid dan Sturgeon Moon Jadi Sorotan


Bulan Agustus selalu punya cara untuk memanjakan para penikmat langit malam. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas Bumi, jagat raya menyajikan serangkaian fenomena menarik yang sayang untuk dilewatkan. Dari hujan meteor hingga fase-fase unik Bulan, semuanya siap menghiasi langit Indonesia sepanjang bulan ini. Bersiaplah untuk menengadah, karena ada pertunjukan gratis di atas sana.

Tak hanya satu, ada beberapa agenda penting yang patut dicatat. Puncaknya adalah hujan meteor Perseid yang akan datang minggu depan. Namun sebelum itu, langit sudah lebih dulu dimeriahkan dengan Bulan Purnama, yang oleh para ahli astronomi dijuluki Sturgeon Moon.

Berikut rangkuman fenomena langit yang akan terjadi sepanjang bulan ini:

Sturgeon Moon, Purnama yang Penuh Sejarah

Bulan Purnama kali ini jatuh pada 9 Agustus 2025. Fenomena ini dikenal dengan nama Sturgeon Moon, sebuah nama yang tak lazim, tapi memiliki asal-usul historis.

Nama tersebut merujuk pada spesies ikan purba, Sturgeon, yang dahulu kala sering ditemukan melimpah di sungai dan danau Amerika Utara pada akhir musim panas. Sebuah penamaan yang unik, yang menghubungkan tradisi kuno dengan sains modern.

Fenomena ini akan mencapai puncaknya pada pukul 14.55 WIB, meski dampaknya mungkin lebih terasa saat malam hari.

Puncak Hujan Meteor Perseid, Sayang Tertutup Cahaya Bulan

Para penggemar hujan meteor sudah pasti menantikan momen ini. Hujan meteor Perseid sebenarnya sudah dimulai sejak akhir Juli, namun puncaknya akan terjadi pada 12 hingga 13 Agustus 2025 dini hari.

Secara teoritis, saat puncaknya, kita bisa melihat hingga 150 meteor per jam melintas di langit. Angka yang fantastis, bukan?

Sayangnya, ada satu kendala besar yang mungkin akan mengurangi keindahan pemandangan ini. Cahaya terang Sturgeon Moon yang baru saja memasuki fase purnama beberapa hari sebelumnya akan membuat banyak meteor yang kurang terang menjadi tidak terlihat.

Jadi, jangan terlalu berharap bisa melihat ratusan bintang jatuh sekaligus.

Merkurius Elongasi Barat Terbesar

Tak hanya dua fenomena di atas, planet terdekat dari Matahari, Merkurius, juga akan memamerkan dirinya. Pada 19 Agustus 2025, Merkurius akan mencapai elongasi barat terbesarnya, sekitar 18,6 derajat dari Matahari.

Ini adalah momen terbaik untuk melihatnya, karena planet tersebut akan berada pada titik tertinggi di atas cakrawala saat pagi hari.

Fase Bulan Baru

Di sisi lain, Bulan juga akan melanjutkan perjalanannya. Pada 23 Agustus 2025, Bulan akan memasuki fase baru. Pada momen ini, Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari, sehingga kita tidak akan bisa melihatnya saat malam hari.

Fenomena ini menjadi penutup rangkaian peristiwa langit di bulan Agustus, sekaligus memberikan jeda bagi para pengamat bintang sebelum pertunjukan lainnya datang.

Jadi, siapkan diri Anda, karena langit di bulan Agustus ini akan penuh dengan kejutan.

 

Komentar