Wakil Ketua DPRD Jakarta Wibi Andrino menyoroti peninggian pagar pembatas di pintu masuk Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Menurutnya, penambahan pagar itu hanya solusi tambal sulam atau perbaikan yang tidak menyeluruh.
“Peninggian pagar di Stasiun Cikini memang menutup celah pelanggaran, tapi itu hanya solusi tambal sulam,” kata Wibi kepada wartawan, Selasa (12/8/2025).
Menurut Wibi, akar masalah banyaknya warga atau penggunan KRL yang melompati pagar karena akses yang tidak ramah di Stasiun Cikini.
Ia pun mendorong Pemprov Jakarta berkoordinasi dengan KAI untuk menambah pintu masuk. Selain itu, ia mengusulkan dibangun jembatan penyeberangan orang (JPO) yang terintegrasi.
“DPRD mendorong Pemprov DKI berkoordinasi dengan KAI untuk menambah pintu masuk, membuat JPO atau underpass yang terintegrasi, serta memperbaiki desain agar tetap aman sekaligus estetik,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan keselamatan warga sangat penting dan harus diprioritaskan. Namun, di sisi lain, ia meminta agar akses publik yang juga harus dijamin.
“Keselamatan warga penting, tapi akses publik yang layak juga harus dijamin,” katanya.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (KAI) menertibkan akses keluar-masuk penumpang di Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, dengan meninggikan pagar pembatas trotoar. Penertiban itu dilakukan lantaran banyak pengguna KRL yang melompati pagar demi akses lebih cepat.
“Maraknya perilaku tidak tertib sebagian pengguna KRL yang melompati pagar pembatas, padahal telah disediakan akses resmi melalui pintu utara dan pintu selatan stasiun yang terhubung dengan Halte TransJakarta,” kata Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, Senin, (11/8/2025).
Ixfan menjelaskan, pagar pembatas di area pedestrian Stasiun Cikini sejak awal dipasang untuk menjaga ketertiban dan keselamatan. Ia menegaskan peninggian pagar juga bertujuan mencegah pengendara maupun pedagang kaki lima mangkal di lokasi tersebut.
“Jika area ini dibiarkan terbuka, akan berdampak pada terganggunya arus lalu lintas dan potensi risiko keselamatan, baik bagi pengguna jalan maupun penumpang KRL,” ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa pekerjaan peninggian pagar dilakukan pada Sabtu, 9 Agustus 2025, dengan realisasi sementara sepanjang 35 gawang atau sekitar 70 meter.