Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata berharap calon pimpinan KPK terpilih tahun periode 2024-2029 agar menjadi oposisi pemerintah Prabowo-Gibran.
Ia memberikan catatan, langkah itu dilakukan apabila presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pemberantasan korupsi.
“Mestinya sih pimpinan KPK itu siap menjadi oposisi pemerintah ketika kebijakan-kebijakan itu tidak pro pemberantasan korupsi,” ujar Alex dalam diskusi media di kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/9/2024).
Ia mengingatkan pimpinan KPK selanjutnya jangan takut ketika mengambil langkah yang benar. Pasalnya, presiden tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan pimpinan lembaga antirasuah.
“Presiden itu tidak bisa memberhentikan atau mengganti pimpinan KPK,” ucapnya.
Ia menegaskan sekali lagi kepada para Capim KPK terpilih nantinya harus independen dalam menangani suatu perkara. Serta, jangan mudah terpengaruh intervensi oleh pihak penguasa.
“Kedudukan pimpinan KPK itu sebetulnya, secara undang-undang itu sangat independen, sangat independen,” kata Alex.
“Ya itu tadi, syaratnya ya itu tadi (kata) Pak Nawawi ya dia harus berani menjaga, punya nyali menjaga independensi KPK ini,” sambungnya.