Alwi Farhan Cs Makin Matang, PBSI Bidik Piala Sudirman 2027

Alwi Farhan Cs Makin Matang, PBSI Bidik Piala Sudirman 2027


Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Eng Hian menyatakan kepuasannya terhadap penampilan para pemain muda yang dipercaya turun pada ajang Piala Sudirman 2025.

Meski belum berhasil menembus final dan harus puas dengan medali perunggu, Eng Hian menilai ajang dua tahunan ini menjadi momentum penting regenerasi tim bulu tangkis Indonesia.

“Di Piala Sudirman dua tahun ke depan (2027), saya harap pemain-pemain muda inilah yang akan membawa pulang piala ke Indonesia. Saya bangga dengan tim ini dan mari semangat yang ditunjukkan terus dipertahankan dan tidak boleh padam,” ujar Eng Hian dalam keterangan resmi PBSI, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Eng Hian menambahkan, penampilan tim Merah Putih di edisi tahun ini patut diapresiasi karena sebagian besar pemain elit Indonesia seperti Anthony Ginting, Gregoria Mariska, dan Leo Rolly Carnando harus absen. Namun, situasi tersebut justru membuka ruang bagi pemain pelapis untuk unjuk gigi.

“Bila Anthony Ginting, Gregoria Mariska dan Leo Carnando ada, pasti kekuatan kami berbeda. Tapi dari sini kami bisa mengambil sisi positifnya yaitu kami bisa memberikan kesempatan kepada pemain-pemain pelapis dan mereka menjawabnya dengan penampilan luar biasa,” tambahnya.

Salah satu sorotan utama Eng Hian adalah penampilan menanjak dari tunggal putra Alwi Farhan (20 tahun) dan Moh. Zaki Ubaidillah (17 tahun), dua pelapis dari Jonatan Christie.

Keduanya mampu menjawab kepercayaan dengan penampilan yang meyakinkan meski harus menghadapi lawan-lawan yang mayoritas lebih berpengalaman.

Salah satu momen paling mencolok datang dari Alwi yang berhasil mengalahkan tunggal putra andalan Denmark sekaligus peringkat tiga dunia, Anders Antonsen.

Tak berhenti di situ, Alwi juga tampil gemilang saat menyumbang poin penting bagi Indonesia dalam laga krusial melawan Korea Selatan di semifinal.

“Penampilan para pelapis ini hasilnya tidak jelek, malah boleh dibilang seperti Alwi dan Ubed, diberikan kepercayaan menghasilkan yang terbaik,” ucap Eng Hian.

Tak hanya sektor tunggal putra, sektor tunggal putri juga menunjukkan progres positif. Putri Kusuma Wardani (22 tahun) dinilai tampil menjanjikan saat menghadapi An Se Young, tunggal putri nomor satu dunia sekaligus peraih emas Olimpiade 2024.

Itu menjadi satu-satunya kekalahan yang diderita Putri selama dipercaya tampil di Piala Sudirman 2025. Meski harus mengakui keunggulan An Se Young, Eng Hian menilai jarak performa antara keduanya tidak terpaut jauh.

“Penampilan Putri Kusuma Wardani juga menurut kami bukan yang jenjangnya terlalu jauh melawan tunggal putri nomor satu dunia,” ucapnya.

Ke depan, PBSI memastikan akan terus mengevaluasi performa seluruh sektor. Tujuannya adalah mempercepat peningkatan level para pemain muda agar siap bersaing di level atas dunia.

 

Komentar