Amnesti untuk Hasto, Hanura: Prabowo-Megawati tak Bisa Dipisahkan

Amnesti untuk Hasto, Hanura: Prabowo-Megawati tak Bisa Dipisahkan


Ketua Umum (Ketum) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Oesman Sapta alias OSO enggan berspekulasi mengenai pemberian amnesti kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh Presiden Prabowo Subianto, berdampak pada makin eratnya hubungan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Enggak ada. Prabowo dengan Bu Mega itu tidak bisa didekat-dekatkan. Memang mereka dekat kok. Pak Prabowo dengan Bu Mega itu memang enggak bisa dipisahkan. Jadi salah kalau orang memprediksi macam-macam. Itu namanya prediksi,” tutur Oso di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/8/2025).

Ia menegaskan, sebuah persahabatan tentu sulit untuk dipisahkan. Berbeda halnya, kata dia, bila sudah bercerai.

“Persahabatan susah untuk dipisahkan, kecuali kalau sudah bercerai atau menceraikan diri. Kalau sudah menceraikan diri memang susah untuk baik. Tapi kalau ini (Prabowo-Megawati) belum pernah bercerai,” jelasnya.

Menurut Oso, keputusan Presiden Prabowo mengenai amnesti terhadap Hasto sudah tepat. Meski begitu, ia mengakui tidak ada komunikasi dengan pihak Istana, perihal dukungan partainya terhadap keputusan Presiden Prabowo ini.

“Enggak perlu cari muka ke sana-sini (untuk komunikasi dengan Istana). Kami kalau mendukung sesuatu harus dari hati nurani. Kami dukung program-program yang bagus, kami dukung. Kalau program-program yang kurang bagus, kami koreksi,” kata Oso.

“Dan kalau ini saja Presiden berani mengkoreksi, artinya Presiden juga bersedia dikoreksi. Berikan masuk-masukan dia yang betul-betul bisa berpihak kepada dia. Tidak berpihak kepada dia untuk menjatuhkan dia begitu,” tambah dia.

Komentar