Analis Proyeksi Rupiah Berpotensi Melemah Dampak Pembicaraan Tarif AS dengan China

Analis Proyeksi Rupiah Berpotensi Melemah Dampak Pembicaraan Tarif AS dengan China


Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memproyeksi nilai tukar (kurs) berpotensi melemah seiring pembicaraan tarif perdagangan antara China dengan Amerika Serikat (AS).

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS yang rebound di tengah antisipasi investor akan hasil positif dari pembicaraan tarif antara China dengan AS,” ucapnya kepada Antara di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China, pada Senin (9/6/2025) rapat dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelum pertemuan pertama pembahasan mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS .

Para pebisnis menyambut baik pertemuan tersebut dengan harapan hasil yang saling menguntungkan.

Menurut Perwakilan Perdagangan Internasional China Li Chenggang, kedua negara melakukan perbincangan selama dua hari secara profesional, rasional, mendalam, dan jujur.

Pada prinsipnya, kedua belah pihak disebut menyetujui kerangka kerja untuk menerapkan konsensus antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping selama pembicaraan telepon keduanya pada 5 Juni 2025, serta hasil yang dicapai pada pembicaraan Jenewa, Swiss.

Perundingan ini diharapkan memperkuat kepercayaan antara China dengan AS, dan mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi serta perdagangan yang stabil sekaligus sehat untuk masing-masing negara.

Di sisi lain, investor juga mengantisipasi data inflasi AS yang diperkirakan akan naik 0,2 persen selama Mei secara year on year (yoy) dari 2,3 persen menjadi 2,5 persen. Hal ini turut mendukung penguatan kurs dolar AS.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs Rupiah diperkirakan berkisar Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS.

Nilai tukar Rupiah pada pembukaan perdagangan Rabu pagi (11/6/2025) di Jakarta menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.

Komentar