Anggota DPR Beri Target Erick Thohir Loloskan Indonesia ke Piala Dunia, Kalau Gagal Setop Naturalisasi!

Anggota DPR Beri Target Erick Thohir Loloskan Indonesia ke Piala Dunia, Kalau Gagal Setop Naturalisasi!


Anggota Komisi XIII DPR RI, Arisal Aziz menantang PSSI untuk menghentikan proyek naturalisasi apabila terbukti gagal lolos ke putaran Piala Dunia 2026 mendatang. Aziz berpandangan, sudah saatnya PSSI fokus pada pembinaan pemain lokal.

Demikian disampaikan Aziz dalam rapat kerja Komisi XIII terkait permohonan perubahan kewarganegaraan terhadap lima pemain keturunan, yakni pemain putra Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans. Lalu tiga pemain putri, Isabelle Nottet, Isabel Corian Kopp, dan Pauline Jeannette.

“Jadi Ketua, untuk hari ini kami berikan target Pak Erick (Thohir). Kita mengikuti babak penyisihan Piala Dunia. Kalau ini kita gagal, saya menyampaikan di depan forum ini, kita setop aja dulu untuk pemain naturalisasinya. Kenapa? Enggak ada gunanya kalau kita gagal,” kata Aziz dalam rapat yang turut dihadiri Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir hingga Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) di Gedung Parlemen, Senayan, Selasa (26/8/2025) pagi.

Aziz menilai, ini menjadi beban tanggung jawab PSSI untuk memberikan pembuktian kalau proyek naturalisasi yang gencar dilakukan terbukti membuahkan hasil nyata.

Apalagi, menurut Aziz, kehadiran para pemain keturunan dikhawatirkan dapat mengubah pandangan pemain lokal. Ia menilai, para pemain bisa saja menjadi lebih malas berlatih karena merasa mimpi mereka membela tim nasional mengerdil imbas keberadaan pemain keturunan.

“Ini PR-nya Pak Erick, ya. Kalau ini kita biarkan terus Pak Erick ya, anak-anak negeri kita nanti, pemain lokal kita nanti malas untuk latihan. Kenapa? Karena prestasinya adalah bagaimana dianya nanti menjadi pemain nasional,” ucap politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.

Perlu diketahui, ini bukan kali pertama Arisal Aziz melontarkan kritik terhadap proyek naturalisasi yang gencar dilakukan PSSI.

Pemilik klub asal Sumatera Barat, Josal FC, itu sebelumnya juga menilai kompetisi lokal kehilangan manfaat karena adanya program naturalisasi tersebut.

“Jadi tidak ada lagi gunanya kita mengadakan kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4. Bahkan, tidak ada gunanya juga kita mengadakan berbagai turnamen seperti Piala Soeratin. Kalau naturalisasi terus,” kata Aziz dalam rapat kerja bersama Kemenpora dan Kemenkum, 3 Februari lalu.

Oleh karena itu, Azis menegaskan, ia sangat tidak setuju apabila Timnas Indonesia sepenuhnya diisi oleh pemain keturunan. Menurutnya, lebih baik komposisi tim harus dibagi secara adil antara pemain lokal dan keturunan.

“Saya tidak setuju jika seluruh pemain PSSI itu naturalisasi. Kalau boleh, sebaiknya kita bagi saja hanya 50 persen. Itu baru adil,” tegasnya.

Komentar