Atasi Krisis Air Bersih, Telkom Bangun 51 Fasilitas di Lima Wilayah

Atasi Krisis Air Bersih, Telkom Bangun 51 Fasilitas di Lima Wilayah

notification.png

Kamis, 17 Juli 2025 – 22:19 WIB

Bantuan sanitasi air bersih di Dusun Batu Lumbung Desa Bijak, Batukliang, Lombok Tengah. (Foto: Telkom)

Bantuan sanitasi air bersih di Dusun Batu Lumbung Desa Bijak, Batukliang, Lombok Tengah. (Foto: Telkom)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengumumkan telah merampungkan program pembangunan 51 titik sarana air bersih dan sanitasi sepanjang tahun 2025. Fasilitas tersebut tersebar di lima wilayah prioritas, yakni Bandung, Banten, Gowa, Sukabumi, dan Kepulauan Mentawai.

Program ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan akses air bersih yang masih dihadapi sebagian masyarakat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, sekitar 12,6% rumah tangga di Indonesia belum memiliki akses terhadap sumber air minum yang layak.

Senior General Manager Social Responsibility Telkom, Hery Susanto, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 6, yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak.

“Kami melihat bahwa air bersih bukan sekadar fasilitas, tapi fondasi dari kehidupan yang sehat dan produktif. Dengan menghadirkan sarana ini, kami berharap masyarakat dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih nyaman,” ujar Hery dalam keterangan resminya, Kamis (17/7/2025).

Fasilitas yang dibangun mencakup penampungan air, saluran distribusi, dan sistem filtrasi sederhana yang dirancang agar mudah dirawat oleh warga setempat. Telkom juga melibatkan komunitas lokal dalam proses pembangunan dan perawatannya untuk memastikan keberlanjutan program.

Dampak positif dari program ini dirasakan langsung oleh warga. Nita, seorang warga penerima manfaat di Desa Borisallo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, menuturkan bahwa fasilitas tersebut membawa perubahan signifikan bagi desanya.

“Sebelumnya kami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau. Sekarang, kami punya akses air yang memadai untuk kebutuhan sehari-hari tanpa harus antre atau berjalan jauh,” ungkapnya.

Topik
Komentar

Komentar