Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menggelar sosialisasi mengenai Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM) kepada lebih dari 700 pengawas dan operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Kegiatan yang digelar secara daring pada Senin (11/8/2025) ini merupakan langkah persiapan untuk menghadapi pelaksanaan audit SMKM yang dijadwalkan pada tahun 2026.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai penerapan SMKM, yang merupakan sistem untuk mengendalikan risiko dan memastikan kegiatan di sektor migas berjalan aman, andal, serta ramah lingkungan.
Region Manager Retail Sales JBB, Tiara Thesaufi Harisoesyanto, dalam sambutannya menyatakan bahwa penerapan SMKM bukan sekadar untuk memenuhi kewajiban regulasi, tetapi merupakan komitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan.
“Kami ingin seluruh pengelola SPBU memiliki pemahaman yang sama sehingga budaya keselamatan bisa menjadi kebiasaan bersama,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Group Head Operation Regional JBB, Muhammad Toriq. Ia menekankan bahwa audit SMKM bukan hanya soal kelengkapan dokumen, melainkan memastikan prosedur keselamatan benar-benar dijalankan di lapangan.
“Sinergi antara pengelola SPBU, tim HSSE, dan manajemen regional menjadi kunci keberhasilan kita,” katanya.
Dalam sesi tersebut, para peserta mendapatkan materi teknis mengenai panduan penerapan SMKM dan persiapan audit yang dipaparkan oleh tim HSSE Regional JBB.
Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB, Susanto August Satria, menambahkan bahwa program ini adalah langkah strategis untuk memperkuat budaya keselamatan di seluruh SPBU. Kegiatan ini juga disebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi).