Halftime show di final piala presiden 2025 sajikan tarian pacu jalur aura farming (foto:inilahcom/harris)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ada momen menarik di laga final Piala Presiden 2025 yang mempertemukan Oxford United versus Port FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (13/7/2025).
Tarian pacu jalur yang dikenal dengan sebutan ‘Aura Farming’ mendadak muncul di tengah laga, tepatnya di jeda babak pertama.
Tidak main-main, tarian itu langsung diperagakan oleh Rayyan Arkan Dikha, bocah yang belakangan mendadak viral lantaran aksi memukaunya di atas sampan.
Bukan di sungai, Dhika melakukannya di tengah lapangan sepak bola. Tentu saja, ia juga dibekali oleh properti sampan yang disediakan oleh panitia.
Tampak, seluruh penonton menikmati pertunjukan Dhika diiringi musik khas yang juga viral di jagat maya.
Sebelum itu, hiburan di tengah jeda juga diisi oleh Prince Poetiray, penyanyi sekaligus pengisi suara Don di film Jumbo yang juga sempat viral beberapa waktu belakangan.
Dalam penampilannya, Prince Poetiray membawakan lagu Ost film Jumbo, Selalu Ada di Nadimu dan Garuda di Dadaku. Penampilannya juga dimeriahkan oleh kehadiran 2.400 anak-anak Sekolah Sepak Bola (SSB) yang melakukan jugling di pinggir lapangan.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Oxford United dan Port FC harus puas berbagi angka 1-1 hingga turun minum. Memasuki awal babak kedua, Oxford United dikejutkan dengan gol cepat Port FC yang dilesatkan oleh Brayan Andrea Perea Vargas. Gol tersebut membuat Port FC unggul sementara 2-1.
Sebelumnya, Oxford United yang di atas kertas diunggulkan langsung mengambil inisiatif serangan sejak pluit dibunyikan. Duet Thomas Mark Harris dan Thomas Snowden di lini depan menjadi andalan skuad berjuluk The U’s dalam membongkar barisan belakang Liga Indonesia All Star.
Terbukti, kerja keras anak asuh Gary Rowett langsung membuahkan hasil dengan gol cepat yang lahir di menit ke-8 Gol pembuka diciptakan Mark Harris memanfaatkan bola liar yang jatuh ke kotak penalti.
Wasit sempat menganulir gol lantaran menilai Harris lebih dulu berada di posisi offside. Beruntung, setelah pengecekan oleh Video Assistant Referee (VAR), sang pengadil mengesahkan gol tersebut.
Dominasi Oxford United masih tak terpatahkan memasuki penghujung babak pertama. Hingga saat itu, Port FC sama sekali belum mendapat peluang untuk menciptakan gol balasan.
Namun, kejutan terjadi menjelang turun minum. Port FC di luar dugaan mampu membukukan gol balasan untuk membuat skor berimbang 1-1. Gol penyama kedudukan itu diciptakan oleh Teerasak Poephimai, yang berhasil menaklukkan kiper Mathew Ingram lewat tembakan lob -nya. Kedudukan berimbang pun bertahan hingga jeda.