Awas Kena Julid! Ini Arti Rojali dan Rohana, Istilah Gaul buat Si Paling Jarang Belanja

Awas Kena Julid! Ini Arti Rojali dan Rohana, Istilah Gaul buat Si Paling Jarang Belanja

Ibnu Medium.jpeg

Jumat, 25 Juli 2025 – 08:10 WIB

Pedagang melayani calon pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (2/7/2025). (Foto: Antara)

Pedagang melayani calon pembeli di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Rabu (2/7/2025). (Foto: Antara)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Pernahkah Anda melihat segerombolan orang yang asyik berfoto atau nongkrong berjam-jam di mal tanpa menenteng satu pun kantong belanja? Jika iya, Anda mungkin baru saja bertemu dengan “Rojali” dan “Rohana”, dua istilah yang kini viral dan menjadi perbincangan hangat di jagat maya.

Istilah jenaka ini meledak di platform seperti TikTok dan Instagram, digunakan sebagai sindiran sosial untuk menggambarkan fenomena pengunjung mal yang ramai tapi tak berbelanja. 

Lantas, apa sebenarnya arti di balik kedua nama tersebut?

Mengupas Tuntas Arti Rojali: Rombongan Jarang Beli

Rojali adalah akronim dari “Rombongan Jarang Beli”. Istilah ini ditujukan kepada sekelompok orang yang datang ke pusat perbelanjaan, seringnya dalam jumlah besar, namun tujuannya bukan untuk bertransaksi. 

Mereka menjadikan mal sebagai ‘taman bermain’ modern untuk sekadar jalan-jalan, menikmati pendingin ruangan, atau membuat konten.

Ciri-ciri khas dari rombongan Rojali antara lain:

  • Datang Beramai-ramai: Selalu terlihat bersama teman atau keluarga dalam grup besar.
     
  • Hanya ‘Window Shopping’: Menghabiskan waktu lama melihat-lihat etalase toko atau bertanya spesifikasi produk tanpa niat membeli.
     
  • Manfaatkan Fasilitas Gratis: Aktif menggunakan Wi-Fi gratis, duduk berlama-lama di food court (tanpa memesan banyak), atau sekadar menumpang di toilet yang bersih dan nyaman.
     
  • Konten Adalah Segalanya: Fokus utama mereka adalah mencari spot foto Instagramable atau merekam video untuk diunggah ke media sosial.

Fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha. Meskipun mal terlihat padat, angka penjualan sering kali tidak sejalan dengan jumlah pengunjung yang datang.

Rohana, ‘Pasangan’ Rojali yang Tak Kalah Viral

Tak lama setelah Rojali populer, muncul istilah Rohana sebagai ‘pasangannya’. Meski belum ada definisi tunggal yang resmi, warganet telah menciptakan berbagai kepanjangan kreatif untuk Rohana.
Beberapa arti Rohana yang paling sering digunakan adalah:

  • Rombongan Hanya Nanya-nanya
     
  • Rombongan Hanya Narsis
     
  •  Rombongan Hanya Nongkrong Saja

Pada intinya, Rohana memiliki esensi yang sama dengan Rojali, yaitu menggambarkan kelompok yang hadir di mal tanpa tujuan utama untuk berbelanja.

Mengapa Fenomena Ini ‘Meledak’ di Media Sosial?

Viralnya istilah Rojali dan Rohana bukan tanpa alasan. Fenomena ini sangat relevan (relatable) dengan kebiasaan masyarakat urban saat ini.

Ada beberapa faktor pendorongnya:

  • Mal Sebagai Ruang Publik: Bagi banyak orang, mal telah beralih fungsi menjadi ruang publik ketiga yang aman, nyaman, dan sejuk untuk bersosialisasi tanpa harus mengeluarkan biaya.
     
  • Kebutuhan Hiburan Hemat: Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, mal menawarkan opsi “healing tipis-tipis” atau hiburan murah meriah.
     
  • Dorongan Konten Digital: Tren membuat konten “OOTD” (Outfit of the Day), video-video transisi, atau sekadar update story di lokasi yang menarik secara visual menjadikan mal sebagai ‘studio’ gratis.

Bagaimana Respons Pelaku Usaha?

Para pengelola mal dan pemilik toko kini dihadapkan pada dilema: keramaian yang tidak selalu berarti keuntungan. Untuk menyikapinya, beberapa strategi mulai diterapkan, seperti menciptakan event atau promo khusus yang mendorong transaksi, hingga berkolaborasi dengan kreator konten untuk mengubah audiens mereka menjadi pembeli.

Pada akhirnya, Rojali dan Rohana lebih dari sekadar istilah lucu. Keduanya adalah cerminan dari realitas sosial dan pergeseran perilaku konsumen di era digital yang perlu dipahami secara serius oleh para pelaku bisnis.

Topik
Komentar

Komentar