Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah. (Foto: Inilah.com/ClaraAnna).
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah merespon soal rencana Presiden Prabowo yang ingin memberikan obat gratis melalui Program Koperasi Desa Merah Putih. Dia menyebut, program itu akan menggunakan anggaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Obat gratis itu pasti penyakit-penyakit yang general, yang menyangkut masyarakat bawah. Anggarannya masuk di Kementerian Kesehatan,” ujar Said kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Namun dia belum merinci soal besaran anggaran yang disiapkan untuk program tersebut. Hal itu karena APBN 2026 masih tahap awal.
“Menunggu nota keuangan. Sekarang itu yang dibahas hanya postulatnya saja. Angkanya belum sama sekali muncul di Banggar,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kerap stres ketika ia panggil. Sebagai bendahara negara, setiap kebijakan yang ingin digagas Prabowo membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Hal ini disampaikan Prabowo ketika memberi sambutan dalam peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025).
Awalnya, Prabowo mengatakan keberadaan koperasi bisa memutus rantai distribusi. Pemutusan ini dianggap penting dalam distribusi obat-obatan.
“Obat-obat yang penting bagi rakyat kecil rakyat yang ekonominya masih lemah mereka harus punya akses kepada obat-obat penting dalam harga terjangkau,” kata Prabowo.
Prabowo lantas menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan yang mampu menyediakan farmasi pertahanan. Di mana, farmasi tersebut bisa membuat obat generik yang ramah dikantong masyarakat.
“Terima kasih Kementerian Pertahanan dengan inisiatif mereka bentuk lembaga farmasi pertahanan membuat obat generik dengan harga murah,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo pun meminta Kementerian Keuangan juga bisa menyediakan obat gratis untuk masyarakat. Namun, permintaan ini disesuaikan dengan dana yang dimiliki negara.
“Kalau nanti ada dananya khusus untuk rakyat miskin obatnya harus gratis, kalau ada uangnya,” tuturnya.
Prabowo kemudian mengungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kerap stres ketika ia panggil. Sebab, ia kerap dituntut menyediakan dana untuk merealisasikan ide-ide presiden menjadi kebijakan publik.
“Menteri Keuangan setiap kali saya panggil agak stress itu, ‘apalagi ini idenya presiden ini’,” ujarnya.