Ada yang menarik dari perombakan direksi PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI) yang berlangsung Selasa (12/8/2025). Terpilih Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama (Dirut) KAI, menggantikan Didiek Hartantyo.
Kali ini, Kementerian BUMN dan BPI Danantara sepakat menunjuk Bobby sebagai orang nomor satu di perusahaan kereta api pelat merah, melalui Surat Keputusan (SK) benomor SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DO/2025.
Masa ‘bulan madu’ Bobby sebagai bos anyar KAI, baru berlangsung dua hari, harus buyar. Karena dia dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa terkait kasus dugaan korupsi proyek digitalisasi SPBU Pertamina periode 2018-2023.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Kamis lalu (14/8/2025).
Pemeriksaan Bobby ini, terkait posisinya sebagai mantan Direktur Utama PT Len Industri (Persero) yang merupakan induk holding Defend ID yang terlibat dalam proyek senilai Rp3,6 triliun itu.
Dalam pemeriksaan kali ini, Bobby tak hadir dan minta penjadwalan ulang kepada penyidik. “Saksi minta penjadwalan ulang. Namun kami belum jadwalkan ulang,” ujar Budi.
Sorotan tajam publik langsung menghujam kepadanya. Apalagi jika betul, KPK pada akhirnya menetapkannya sebagai tersangka. Artinya, Kementerian BUMN dan BPI Danantara kecolongan. Atau terburu-buru dalam memutuskan pergantian pengurus KAI.
Sejatinya, perkara ini juga menjadi atensi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), karena diduga sarat praktik diskriminasi dalam penunjukan PT Telkom Indonesia Tbk (Persero/TLKM) sebagai pemenang tender proyek tersebut.
Pihak KPPU yang terlibat dalam penyelidikan, menilai adanya pelanggaran terhadap ketentuan persaingan usaha yang sehat, serta merugikan pelaku usaha lainnya.
Proyek digitalisasi SPBU Pertamina periode 2018-2023 ini, sejatinya punya tujuan mulia. memantau distribusi BBM bersubsidi agar bisa semakin tepat sasaran.
Pihak KPK telah meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan sejak Januari 2025, namun hingga kini belum ada tersangkanya. Mungkin menunggu hasil pemeriksaan sang bos baru KAI itu.