Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin Bandung berhasil melakukan efisiensi biaya operasional secara signifikan setelah beralih dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke gas bumi. Pihak rumah sakit mengklaim dapat menghemat biaya hingga Rp 3 miliar per tahun melalui langkah transisi energi ini.
Gas untuk kebutuhan operasional rumah sakit, seperti dapur dan boiler, kini dipasok oleh PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina melalui produk Gaslink.
Direktur Utama RSUP Hasan Sadikin, dr. Rachim Dinata Marsidi, menjelaskan bahwa keputusan beralih didasari oleh kebutuhan akan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, andal, dan efisien untuk mendukung operasional kritis rumah sakit yang berjalan 24 jam.
Ia merinci, biaya operasional energi yang sebelumnya mencapai Rp 8 miliar per tahun dengan solar, kini dapat ditekan menjadi sekitar Rp 5 miliar per tahun dengan gas.
“Kalau uang kami punya Rp 3 miliar, itu bisa minimal beli ventilator, bisa sekitar 10 unit,” ungkap dr. Rachim saat menerima kunjungan dari jajaran Komisaris Utama Pertamina, Rabu (6/8/2025).
Langkah ini mendapat apresiasi dari Komisaris Utama Pertamina, Mochamad Iriawan. Ia menyebut inisiatif RSUP Hasan Sadikin sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Net Zero Emission pada 2060.
“Saya berharap, rumah sakit lain di bawah naungan Kementerian Kesehatan maupun pemerintah provinsi juga bisa diedukasi bahwa sekarang ada gas yang bisa menggantikan energi yang lama ini,” ujar Iriawan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa kolaborasi ini dapat menjadi model yang diadopsi oleh sektor pelayanan publik lainnya untuk menyukseskan transisi energi nasional.