Staf Khusus Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra menegaskan, pihaknya siap mewujudkan swasembada pangan nasional sebagaimana dicanangkan Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025.
“Kami memberikan dukungan konkret untuk menyukseskan program swasembada pangan ini. Salah satunya dengan menyerap langsung aspirasi petani di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat,” ujar Herzaki saat kunjungan kerja di Kabupaten Sambas bersama Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I), M. Tahid, Kamis (7/8/2025).
Ia menyebutkan dalam kunjungan kerjanya tersebut pihaknya melihat langsung kebutuhan dan potensi pertanian di Sambas sekaligus menyerap aspirasi masyarakat petani yang nantinya akan disampaikan langsung kepada Menko AHY dan Menteri PUPR Dody Hanggodo.
“Presiden Prabowo menaruh perhatian besar pada ketahanan dan swasembada pangan, makanya kita turun ke lapangan agar mengetahui apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat petani,” tuturnya.
Menurut Herzaky, perbaikan infrastruktur irigasi akan menjadi prioritas karena menjadi kunci peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan masa tanam. Ia berharap, nantinya petani bisa menanam dua hingga tiga kali dalam setahun.
“Saluran irigasi yang memadai akan meningkatkan hasil panen dan pendapatan petani. Tapi saya juga titip, kalau sudah dibangun, mari kita jaga bersama,” katanya.
Di Desa Mekar Jaya, terdapat lahan pertanian seluas 48 hektare dengan enam kelompok tani aktif. Kepala Gapoktan Tunas Muda, Junaidi, mengatakan bahwa selama ini mereka hanya bisa mengandalkan hujan, karena saluran irigasi yang ada tidak berfungsi optimal, terutama di musim kemarau.
“Dulu hanya bisa panen sekali, sekarang dua kali. Tapi kalau irigasinya bagus dan ada pompa air, kami yakin bisa lebih dari itu,” kata dia.
Kepala Desa Mekar Jaya, Ajim, menambahkan bahwa perbaikan irigasi juga akan memberi manfaat bagi kebun rakyat, seperti jeruk dan cabai, yang berada di sekitar areal persawahan.
Kunjungan kerja juga dilakukan ke Desa Teluk Pandan, Kecamatan Galing. Kepala desa setempat, Junaidi, mengungkapkan, terdapat lahan pertanian lebih dari 100 hektare di wilayahnya, namun belum didukung saluran irigasi sekunder yang baik, meskipun daerah tersebut dikelilingi sungai.
“Kalau rehabilitasi saluran irigasi bisa dilakukan, bukan hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga motivasi warga untuk membuka lahan baru,” terang Herzaki.
Camat Galing, Suriawan, mencatat luas lahan pertanian di kecamatan tersebut mencapai 2.400 hektare dengan total produksi padi sekitar 7.711 ton per tahun. Dengan kebutuhan konsumsi beras 105 kg per kapita, wilayah ini dinyatakan masih surplus.
Sementara itu, Kepala BWSK I, M. Tahid, menegaskan pihaknya telah memetakan kebutuhan infrastruktur irigasi di wilayah Kalimantan Barat, termasuk Sambas, untuk mendukung penuh program swasembada pangan nasional.
“Masih banyak saluran irigasi yang perlu dibangun atau direhabilitasi agar pembangunan tepat sasaran. Harapannya, produktivitas petani meningkat, dan mereka lebih sejahtera,” katanya.
Selain Desa Mekar Jaya dan Teluk Pandan, Herzaky juga telah mengunjungi Desa Penakalan (Kecamatan Sejangkung), Desa Tri Kembang (Kecamatan Galing), dan Desa Lumbang (Kecamatan Sambas). Dalam kunjungan tersebut, ia turut didampingi anggota DPRD Kabupaten Sambas Elfan Salambia, sejumlah kepala desa, dan tokoh masyarakat setempat.