Pasar Baru bukan sekadar tempat belanja. Ini adalah tempat yang bisa menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat ikonik. Selain itu, Pasar Baru juga memiliki warisan budaya, menjadi ruang sosial, dan lambang keberagaman yang masih hidup, meski dalam wajah yang berubah di pusat Kota Jakarta.
Di tengah derasnya arus modernisasi dan perubahan gaya hidup, Pasar Baru tetap menjadi penanda Jakarta adalah kota yang tidak lupa pada akarnya.
Pasar Baru menjadi pusat perdagangan tertua Jakarta yang berdiri di tahun 1820 ini ternyata tidak padam.
Di balik koridor-koridor klasik Pasar Baru yang sudah berdiri lebih dari satu abad, pelanggan setia tetap datang, bukan hanya untuk berbelanja, tapi juga untuk bernostalgia mencari rasa, nilai budaya, dan kenangan masa lalu.
Sejak lama dikenal sebagai tempat bertemunya beragam etnis dan budaya, Kawasan Pasar Baru setia menjadi rumah bagi toko – toko kain, sepatu dan berbagai keperluan sehari – hari.
Ada pula rumah ibadah umat Sikh, Kuil Sin Tek Bio untuk umat Tionghoa, Gereja PNIEL atau yang lebih terkenal dengan nama Gereja Ayam untuk umat kristiani, dan Masjid Lautze untuk umat Muslim.
Selain itu, terdapat salon kecantikan ternama hingga tempat makan legendaris seperti Bakmi Gang Kelinci, Bakmi Aboen, Cakwe Ko Atek serta restoran Es Krim Tropic.
Sentimen Nostalgia dan Loyalitas
Sentimen nostalgia dan loyalitas terhadap kualitas menjadi dua kunci yang membuat kawasan ini tetap memiliki daya tarik tersendiri.
“Makan Bakmi Gang Kelinci bareng keluarga paling enak kalau datang langsung dan makan di tempat. Habis itu pencuci mulutnya di Es Krim Tropic yang enggak kalah legend. Jangan lupa belanja sendal dan sepatu karena masih murah-murah harganya,” kata Elly pengunjung Pasar Baru, Kamis (12/06/2025).
Festival Pasar Baru 2025
Dalam rangka menghidupkan kembali semangat komunitas dan menarik minat generasi muda, Festival Pasar Baru 2025 segera hadir yang direncanakan akan digelar pada minggu ketiga bulan Juni mendatang. Acara ini akan mengangkat potensi seni, budaya, dan kuliner lintas etnis yang telah menjadi DNA dari kawasan ini.
“Kami sedang bersiap untuk Festival Pasar Baru, dan harapannya Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta bisa hadir dan berinteraksi langsung dengan para pedagang. Ini akan jadi momen penting untuk membangkitkan semangat pengunjung,” papar perwakilan Asosiasi Pedagang Pasar Baru, Haresh.
Festival ini diharapkan tidak hanya menarik minat serta mendorong kunjungan wisatawan lokal dan luar kota, tapi juga membangkitkan semangat kolaborasi antar pelaku usaha kecil dan menengah yang selama ini menjadi tulang punggung kawasan tersebut.