Besok Dimulai, Tiket Indonesia Open 2025 Baru Terjual 70 Persen

Besok Dimulai, Tiket Indonesia Open 2025 Baru Terjual 70 Persen


Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open 2025, Armand Darmadji, mengaku cukup iri dengan antusiasme penonton bulu tangkis di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.

Hal itu ia sampaikan Armand dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Hingga saat ini, penjualan tiket Indonesia Open 2025 yang digelar di Istora Senayan belum mencapai titik maksimal. Dari total kuota yang disediakan, baru sekitar 70 persen tiket yang terjual. Armand menyebut kondisi ini tak hanya terjadi di Indonesia, namun merupakan fenomena global yang juga dialami sejumlah negara lain.

“Kami juga sempat berkeliling menyaksikan beberapa pertandingan di luar negeri. Memang fenomena penurunan jumlah penonton ini terjadi di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Saya melihat ada beberapa negara juga menjadi catatan bagi saya. Tetap dukung dunia bulu tangkis. Salah satunya Malaysia, Thailand, dan China di beberapa kota-kota mereka tapi tidak semua,” ujar Armand.

Sebagai contoh, Armand menyoroti sepinya penonton di ajang Piala Sudirman 2025 di Xiamen, Tiongkok.”Di Xiamen pada ajang Piala Sudirman, empat sampai lima hari awal sepi sekali, penonton hanya sekitar 20 persen,” ucapnya.

Sebagai sosok yang juga menjabat sebagai pengurus PBSI, Armand mengaku cukup menyayangkan situasi tersebut. Apalagi, di negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand, animo penonton masih terbilang cukup tinggi.

“Nah, saya sebagai Ketua Panitia Pelaksana Indonesia Open dan pengurus di PBSI juga ingin sekalian meminta masyarakat Indonesia secara khusus, kalau bisa dibilang iri, ya kami iri juga melihat Malaysia dan Thailand yang (masyarakatnya) bisa terus mendukung pemain bulu tangkisnya, sehingga negara mereka bisa berada di level atas saat ini,” lanjutnya.

Menurut Armand, Indonesia punya sejarah panjang dan membanggakan dalam dunia bulu tangkis, termasuk raihan emas di ajang Olimpiade. Oleh karena itu, dukungan publik dianggap penting untuk kembali membangkitkan semangat dan atmosfer kompetisi.

“Saya merasa Indonesia ini punya sejarah kuat di dunia bulu tangkis yang membanggakan di Olimpiade. Kami meraih emas di cabang bulu tangkis. Kalau hal ini dianggap positif, ada baiknya bukan hanya didukung secara internal, tapi juga diekspresikan dengan menonton langsung dan memberikan komentar positif terhadap pemain bulu tangkis. Hadirlah di stadion,” tegasnya.

PBSI sendiri sudah berupaya menekan harga tiket Indonesia Open 2025 agar lebih terjangkau, bahkan lebih murah dari gelaran Indonesia Masters. Namun kenyataannya, sehari menjelang pertandingan, tiket masih tersedia sebanyak 30 persen.

“Tiket sudah jauh diturunkan harganya dibandingkan Indonesia Open sebelumnya bahkan di bawah Indonesia Masters. Harapannya, masyarakat Indonesia bisa kembali mencintai olahraga yang membanggakan Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Armand berharap dukungan publik bisa mendorong lahirnya lebih banyak talenta bulu tangkis masa depan.”Kalau harapan itu mendapat dukungan yang bergulir, saya yakin banyak Taufik Hidayat dan Susi Susanti baru yang akan hadir. Karena itu hukum alam. Kalau pencintanya banyak, atletnya juga akan lahir banyak. Tapi kalau tidak ada yang mendukung, siapa yang mau jadi atletnya? Karena semua pengen dibanggakan. Nah olahraga kami ini punya sejarah yang baik,” pungkas Armand.

Komentar