Di tengah gejolak ekonomi global yang terus saja menyajikan tantangan, bank sentral kita rupanya punya jurus andalan untuk mengamankan perkasanya rupiah dan, tentu saja, mengerek laju ekonomi nasional. Tak tanggung-tanggung, dana jumbo senilai Rp132,9 triliun telah digelontorkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.
Gubernur BI Perry Warjiyo dengan gamblang membeberkan strategi ini di hadapan para wakil rakyat di Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7/2025).
“Sampai dengan 26 Juni 2025, dapat kami laporkan BI telah membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp132,9 triliun,” tegas Perry, menjelaskan langkah yang menjadi bagian integral dari bauran kebijakan BI.
Sebuah langkah yang bukan cuma sekadar angka, melainkan cerminan komitmen kuat untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lantas, apa sebetulnya tujuan di balik aksi beli SBN sebesar itu? Perry menjelaskan, ini adalah bagian dari kebijakan moneter yang dirancang untuk dua hal krusial.
Pertama, menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah. Di tengah ketidakpastian global yang kerap membuat mata uang bergejolak, langkah ini adalah perisai yang menjaga Rupiah tetap kokoh berdiri.
Kedua, ekspansi likuiditas dalam menjaga pasar dan moneter kita dari dampak rambatan ekonomi global. Ibarat benteng, kebijakan ini memastikan pasar keuangan kita tidak goyah dihantam badai dari luar.
Tak hanya itu, Perry juga menegaskan bahwa kucuran dana Rp132,9 triliun ini punya fungsi lain yang tak kalah vital: membantu kebijakan fiskal pemerintah. Ini bukan sekadar koordinasi, tapi sinergi yang apik antara Bank Sentral dan pemerintah.
“Pembelian SBN oleh BI ini juga diharapkan membantu kebijakan fiskal pemerintah dalam menjaga stab makro dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” tandas Perry.
Singkatnya, ini adalah bukti nyata bagaimana Bank Indonesia tak henti berinovasi dan beraksi. Dengan membeli SBN, BI bukan hanya mengalirkan likuiditas ke pasar, tetapi juga secara tidak langsung mendukung pembiayaan negara dan menjaga kepercayaan investor.
Ini adalah langkah strategis yang menunjukkan bahwa Bank Indonesia selalu sigap membaca arah angin ekonomi, siap dengan segala amunisi untuk menjaga Indonesia tetap stabil dan terus melaju.
Lalu, bagaimana kita melihat dampak jangka panjang dari kebijakan heroik ini? Tentu saja, kita semua berharap rupiah tetap perkasa dan geliat ekonomi nasional semakin kencang.