Biden: AS Terus Berupaya Cegah Perang Israel-Lebanon

Biden: AS Terus Berupaya Cegah Perang Israel-Lebanon


Presiden AS Joe Biden mengatakan pemerintahnya tengah berupaya meredakan ketegangan akibat memanasnya hubungan antara Lebanon dan Israel guna mencegah terjadinya kemungkinan perang besar.

“AS terus berhubungan dengan mitra-mitra mereka, dan kami berupaya meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden saat menjamu Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Gedung Putih, Washington DC, Senin (23/9/2024).

Otoritas kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 274 orang, termasuk 21 anak-anak tewas dan 1.024 lainnya terluka, dalam serangan Israel di seluruh wilayah Lebanon sejak Senin pagi. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keamanan.

“Serangan Israel adalah rencana yang bertujuan menghancurkan desa-desa dan kota-kota Lebanon serta menghapuskan semua ruang terbuka hijau,” kata Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati.

Sementara itu, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan militer dibolehkan menargetkan sejumlah desa-desa Lebanon yang berjarak 80 km dari perbatasan.

Secara terpisah, kelompok milisi Hizbullah mengatakan bahwa pasukannya menembakkan puluhan roket ke Perusahaan Elektronik Rafael Israel, yang berada di utara Haifa, serta markas cadangan Korps Utara dan pangkalan logistik Formasi Galilea di kamp Ami’ad.

Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel menyusul serangan udara mematikan pada Jumat (20/9/2024) yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk wanita dan anak-anak, dan melukai puluhan orang di pinggiran ibu kota Beirut.

Hizbullah mengonfirmasi bahwa 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan utama Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan udara Israel tersebut.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.400 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.
 

Komentar