Bikin Malu Gubernur Dedi, Menteri Ara Sebut Rumah tak Layak Huni Terbanyak di Jabar

Bikin Malu Gubernur Dedi, Menteri Ara Sebut Rumah tak Layak Huni Terbanyak di Jabar

Iwan Medium.jpeg

Rabu, 23 Juli 2025 – 13:13 WIB

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara. (Foto: ANTARA/HO-Kementerian PKP).

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara. (Foto: ANTARA/HO-Kementerian PKP).

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Tak sedang bercanda, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait yang akrab disapa Ara, menyebut jumlah rumah tak layak huni nyaris 27 juta unit. Tepatnya 26,9 juta unit. Masalahnya, jutaan rumah tak layak huni itu, berada di provinsi Jawa Barat (Jabar).

“Sebanyak 26,9 juta rumah di Indonesia perlu direnovasi, karena tidak layak huni. Dari data rumah yang tidak layak huni itu, mayoritas berada di wilayah Jawa Barat,” kata Menteri Ara di Kabupaten Subang, Jabar, Rabu (23/7/2025).

Selanjutnya dia mendesak Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi segera mengeluarkan kebijakan tentang perumahan, seiring realita bahwa banyak warga Jabar tinggal di rumah tidak layak huni.

“Memberi karpet merah kepada investor itu harus. Tapi wajib juga kita berikan karpet merah untuk masyarakat berpenghasilan rendah agar mereka memiliki rumah yang layak huni,” kata Menteri Ara.

Dia menyampaikan, masalah perumahan tak layak huni, perlu diatasi secara bersama-sama. Agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di tanah air, bisa memiliki rumah yang layak huni.

“Untuk di Jawa Barat, saya yakin Gubernur sekarang bisa mengatasinya. Saya berharap, Gubernur Jabar mengeluarkan kebijakan terkait perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, agar mereka bisa tinggal di rumah layak,” kata Menteri Ara.

Masih banyaknya warga yang tinggal di rumah tak layak huni, terjadi karena faktor kemiskinan. Ditambah, masyarakat miskin acapkali berhubungan dengan rentenir atau ‘bank emok’.

Atas hal tersebut kini Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman menggulirkan program Pembiayaan Mikro Perumahan atau ‘Pembiayaan Home’.

“Kondisi saat ini bagaimana masyarakat tak berdaya menghadapi rentenir. Saat ini kita bikin gerakan mudah, murah dan cepat mendapatkan pinjaman. Sehingga masyarakat tidak lagi terjerat rentenir,” kata Menteri Ara.

Pada Selasa (22/7/2025), Menteri Ara mensosialisasikan kegiatan Kolaborasi Pembiayaan Mikro Perumahan atau Pembiayaan Home, di Lembur Pakuan yang merupakan kediaman Gubernur Jabar.

Kegiatan ini diinisiasi Kementerian PKP bersama Pemprov Jabar, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Permodalan Madani Nasional (PMN) dan Bank BJB.

Direktur Operasional PT Permodalan Nasional Madani, Sunar Basuki menyampaikan, Pembiayaan HOME dari PNM (Permodalan Nasional Madani) merupakan program pembiayaan mikro perumahan yang ditujukan untuk nasabah PNM Mekaar.

Program ini memungkinkan nasabah untuk merenovasi rumah mereka, yang juga dapat digunakan sebagai tempat usaha atau untuk mendukung kegiatan usaha.

PNM merupakan BUMN visi khusus pemberdayaan ibu-ibu prasejahtera dan usaha mikro. Selain memberikan pinjaman modal, ada juga pelatihan pendampingan dan membantu membuat perizinan.

Topik
Komentar

Komentar