Di tengah gaya hidup digital yang makin intensif, banyak keluarga Indonesia masih mengandalkan paket internet 10 Mbps sebagai pilihan koneksi utama di rumah. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan akan video call, streaming, dan game online, muncul pertanyaan penting: cukupkah 10 Mbps untuk satu rumah tangga?
Secara teknis, kecepatan 10 megabit per detik (Mbps) berarti kemampuan unduh data sekitar 1,25 megabyte per detik. Dalam kondisi ideal, koneksi ini hanya cukup untuk 1 hingga 2 pengguna yang melakukan aktivitas ringan seperti menjelajahi media sosial, mengakses email, atau membaca berita online.
Masalah muncul ketika jaringan digunakan secara bersamaan untuk aktivitas yang lebih berat. Video call membutuhkan bandwidth 2–3 Mbps, streaming HD YouTube menyedot 5 Mbps, sementara gaming online bisa menghabiskan 3–5 Mbps. Ketika dua atau lebih perangkat aktif secara bersamaan, kecepatan 10 Mbps sangat rentan terhadap lag dan buffering.
Menurut penyedia layanan internet Biznet Home, paket 10 Mbps tidak ideal untuk rumah tangga modern yang memiliki lebih dari dua perangkat aktif. Terlebih jika penghuni rutin melakukan aktivitas digital intensif.
Sebagai solusi, Biznet Home menawarkan paket internet fiber optik mulai dari 60 Mbps hingga 400 Mbps, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan koneksi seluruh anggota keluarga—mulai dari sekolah online, kerja jarak jauh, streaming film, hingga gim daring.
Dengan dukungan jaringan fiber optik berkecepatan tinggi dan stabil, Biznet mengklaim mampu menyediakan koneksi internet tanpa kompromi terhadap kualitas, bahkan ketika digunakan secara bersamaan oleh banyak perangkat.
Di era digital saat ini, memilih paket internet tidak lagi cukup sekadar “asal terhubung”. Pemilihan kecepatan harus mempertimbangkan jumlah pengguna, jenis aktivitas, dan kebutuhan jangka panjang demi kualitas koneksi yang andal dan bebas gangguan.