BMKG Beri Peringatan, Hujan Lebat Hantui Sejumlah Wilayah saat 17 Agustus

BMKG Beri Peringatan, Hujan Lebat Hantui Sejumlah Wilayah saat 17 Agustus


Peringatan penting datang dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menjelang dan tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, sejumlah wilayah di Indonesia diintai cuaca ekstrem.

Meski 57 persen wilayah Indonesia masih berada di musim kemarau, seperti sebagian Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, potensi hujan lebat hingga ekstrem tetap mengintai. Hal ini tertulis dalam Prospek Cuaca Mingguan periode 15-21 Agustus 2025 yang dirilis BMKG.

Waspada Hujan Lebat di Hari Kemerdekaan

Khusus pada 17 Agustus 2025, BMKG memprediksi cuaca umumnya akan didominasi awan tebal hingga hujan lebat di banyak daerah. Potensi hujan sedang hingga lebat bisa terjadi di wilayah Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, dan Bengkulu.

Di Pulau Kalimantan, hujan juga berpotensi terjadi di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, hingga Kalimantan Selatan. Sementara itu, di wilayah Sulawesi, hujan diperkirakan turun di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan.

Di Indonesia Timur, potensi hujan juga menghantui Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Meski begitu, BMKG memprediksi cuaca di DKI Jakarta pada 17 Agustus 2025 akan cerah berawan.

Penyebab Cuaca Ekstrem dan Ancaman Karhutla

BMKG mencatat, curah hujan ekstrem dalam sepekan terakhir terjadi di beberapa lokasi, seperti Bengkulu, Kalimantan Tengah, Papua Tengah, Papua Barat, dan Kepulauan Riau. Peningkatan curah hujan ini dipicu oleh berbagai fenomena atmosfer, termasuk Dipole Mode negatif, Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang tropis seperti Kelvin dan Rossby.

Selain itu, keberadaan sirkulasi siklonik di sekitar Indonesia semakin memperkuat pembentukan awan hujan. Alhasil, hujan deras masih bisa terjadi meski sebagian besar wilayah sedang mengalami musim kemarau.

Di sisi lain, ancaman lain juga mengintai. BMKG mencatat kemunculan titik panas (hotspot) yang mengindikasikan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Per 13 Agustus 2025, ditemukan 16 titik api dengan tingkat kepercayaan tinggi di Sumatra (1), Jawa bagian timur (2), Nusa Tenggara (9), dan Sulawesi (4).

Keberadaan hotspot ini menjadi sinyal bahwa ancaman karhutla masih perlu diwaspadai, terutama di wilayah yang curah hujannya rendah.
 

Komentar