Bos LG Kunjungi Pabrik Baterai Indonesia Tinjau Operasi Manufaktur

Bos LG Kunjungi Pabrik Baterai Indonesia Tinjau Operasi Manufaktur


Ketua LG Group Koo Kwang-mo mengunjungi Indonesia pada bulan Juni ini untuk meninjau operasi manufaktur dan riset baterai milik grup tersebut.

Mengutip kantor berita Yonhap, Selasa (10/6/2025), langkah tersebut menegaskan upaya LG dalam memperkuat daya saing di tengah perlambatan sementara permintaan kendaraan listrik (EV) secara global.

Menurut pejabat perusahaan, Koo mengunjungi lini produksi Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, sebuah usaha patungan antara LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group, yang terletak di dekat Jakarta, tepatnya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada awal bulan ini.

Fasilitas seluas 320 ribu meter persegi dengan kapasitas tahunan sebesar 10 gigawatt-jam itu merupakan pabrik sel baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia dan menjadi pilar utama dalam jaringan produksi baterai global milik LG.

Selama kunjungan, Koo meminta para karyawan untuk fokus dalam mengamankan daya saing yang berbeda bagi baterai LG, khususnya dibandingkan dengan para pesaing global, serta menekankan pentingnya kolaborasi erat dengan para mitra guna mengatasi perlambatan pertumbuhan permintaan kendaraan listrik secara global.

Sebagai bagian dari kunjungannya, bos LG itu juga meninjau kompleks produksi dan riset milik LG Electronics di Cibitung, Jawa Barat, tempat berbagai produk seperti TV, monitor, dan sistem papan iklan digital diproduksi.

Sejak mendirikan unit riset lokal di dekat pabrik Cibitung pada 2023, LG Electronics telah membangun basis terpadu yang menghubungkan kegiatan riset, produksi, dan penjualan, dan menjadikannya sebagai basis untuk menyasar pasar Asia Tenggara secara lebih luas.

Sementara di kantor penjualan LG Electronics di Jakarta, Koo bertemu dengan para eksekutif lokal untuk membahas kebutuhan pelanggan, tren distribusi, dan dinamika persaingan di kawasan Asia Tenggara.

LG terus meningkatkan upaya untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di kawasan yang disebut sebagai ‘Global South”, termasuk India, Indonesia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika, dengan tujuan meraih momentum ekonomi di pasar negara berkembang tersebut.
 

Komentar