BYD Seal Terbakar di Jakbar, Kasus Serupa Pernah Terjadi di 4 Negara

BYD Seal Terbakar di Jakbar, Kasus Serupa Pernah Terjadi di 4 Negara


Kasus mobil Build Your Dream (BYD) bertipe Seal yang mengeluarkan asap di garasi Palmerah, Jakarta Barat, menjadi sorotan tajam di tengah tren kendaraan listrik yang terus berkembang di Indonesia. 

Namun, insiden ini bukan kasus tunggal. Sejumlah insiden serupa telah terjadi di berbagai negara, memperkuat kekhawatiran global tentang keamanan baterai kendaraan listrik, khususnya yang diproduksi oleh BYD.

Deretan Insiden Kebakaran BYD di Dunia

BYD, sebagai salah satu produsen kendaraan listrik terbesar dunia, pernah menghadapi beberapa kasus kebakaran di pasar internasional. Pada 2023, sebuah BYD Atto 3 terbakar saat pengisian daya di Hong Kong. Ahli setempat menduga penyebabnya adalah korsleting pada sistem kelistrikan kendaraan.

Di negara asalnya China, regulator otomotif pada 2024 bahkan memaksa BYD melakukan recall hampir 100.000 unit model Dolphin dan Yuan Plus karena ditemukan potensi cacat pada sistem kemudi yang dapat memicu kebakaran akibat retakan mikro.

Kasus lain juga tercatat di Norwegia, Laos, dan Thailand. Di Norwegia, BYD Tang EV dilaporkan terbakar saat parkir di sebuah bengkel. Sementara di Thailand, Atto 3 mengalami panas berlebih saat pengisian daya, meskipun insiden tersebut diduga berasal dari baterai 12 volt, bukan paket baterai utama.

Ancaman Reputasi dan Kepercayaan Publik

Deretan insiden ini, termasuk yang terbaru di Jakarta Barat, menjadi ujian besar bagi BYD dalam menjaga kepercayaan konsumen. Terlebih di Indonesia, yang tengah digencarkan sebagai pasar kendaraan listrik masa depan oleh pemerintah.

Sejumlan netizen pencintan otomotif di sosial media menilai insiden-insiden tersebut harus menjadi bahan evaluasi serius bagi pabrikan. Keamanan sistem baterai, manajemen thermal, hingga transparansi investigasi menjadi aspek yang wajib diperketat, agar tidak menggerus kepercayaan publik yang masih dalam tahap adaptasi terhadap teknologi EV.

“BYD harus segera menyampaikan hasil investigasi yang komprehensif dan transparan. Ini penting untuk menenangkan pasar dan menunjukkan komitmen serius terhadap keselamatan pengguna,” kata salah satu netizen @apansa_k*lengs.

Menurut Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin, kejadian Mobil listrik BYD dengan tipe Seal terbakar dikarenakan adanya korsleting pada baterai kendaraan tersebut.

“Mobil di garasi rumah tidak terpakai selama 3 hari tiba – tiba mengeluarkan asap. Diduga karena fenomena listrik pada baterai mobil listrik,” kata Syarifudin dikutip dari Antara.

“Terdengar ledakan, kemudian pemilik melapor dengan menelpon ke Sektor Kembangan dan langsung ditindaklanjuti petugas,” tambah dia.

Konsumen Harus Waspada

Bagi konsumen, insiden semacam ini menjadi pengingat bahwa penggunaan kendaraan listrik tetap membutuhkan kewaspadaan ekstra. Pengisian daya harus dilakukan di tempat yang sesuai standar keamanan, serta memperhatikan kondisi kendaraan yang tidak digunakan dalam waktu lama.

Pihak BYD Indonesia sendiri menyatakan masih menunggu hasil investigasi internal. Namun, industri otomotif nasional mendesak agar regulator seperti Kementerian Perhubungan dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) segera memperkuat regulasi teknis terkait keselamatan kendaraan listrik dan sistem baterainya.

“Saat ini tim aftersales BYD sedang melakukan investigasi menyeluruh agar dapat melakukan identifikasi permasalahan secara rinci dan menemukan penyebab dari masalah tersebut,” ujar Head of PR and Government Relation PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan.

Komentar