Carlos Alcaraz Cerita Liburan Singkat ke Ibiza Usai Menangi Grand Slam Roland Garros

Carlos Alcaraz Cerita Liburan Singkat ke Ibiza Usai Menangi Grand Slam Roland Garros


Carlos Alcaraz siap kembali beraksi pekan ini di HSBC Championship di Queen’s Club, London, Inggris, setelah liburan singkat di Ibiza.

Sama seperti tahun lalu, petenis Spanyol itu merayakan gelar Roland Garros-nya dengan terbang ke pulau Ibiza di Spanyol, tempat ia menghabiskan waktu untuk mengisi ulang tenaga bersama teman-temannya.

“Saya pergi ke Ibiza lagi,” kata Alcaraz dalam konferensi pers pra-turnamen di London, Inggris, dikutip dari ATP, Senin.

“Itu menyenangkan, tetapi sejujurnya, saya di sana lebih banyak secara mental daripada fisik. Saya bersenang-senang, hanya tiga malam, tiga hari, dan saya pikir itu lebih dari cukup… Hal yang paling gila mungkin adalah begadang sampai larut malam. Saya menari sedikit, tetapi tidak lebih dari yang dilakukan orang normal.”

Alcaraz mendapatkan liburannya setelah ia menyelamatkan tiga poin penting dalam babak final melawan Jannik Sinner, bangkit dari ketertinggalan dua set untuk pertama kalinya dalam kariernya untuk memenangi lima set menegangkan selama lima jam, 29 menit.

Kemenangan petenis peringkat dua dunia itu menandai akhir dari periode sibuk di lapangan tanah liat, yang mencakup perebutan gelar di ajang ATP Masters 1000 di Monte Carlo dan Roma.

“Ini seperti pertengahan musim, jadi setelah musim lapangan tanah liat, saya rasa ini benar-benar sangat intens, jadi setelah Roland Garros, inilah saat terbaik untuk pergi ke mana pun,” kata Alcaraz saat menjelaskan keputusannya untuk berlibur.

“Teman-teman saya pergi ke Ibiza setiap tahun, jadi saya juga pergi ke Ibiza. Tidak peduli ke mana kami pergi, sekarang saatnya untuk menyegarkan diri secara fisik, mental, dan kembali ke musim lapangan rumput sebaik mungkin.”

Dengan mengalahkan Sinner, Alcaraz mempertahankan rekor sempurnanya di final Grand Slam (5-0) dan menjadi petenis termuda ketiga dalam sejarah yang mencapai tonggak sejarah lima turnamen major, hanya kalah dari Bjorn Borg (usia 21) dan Rafael Nadal (usia 22).

Ia juga menjadi petenis ketiga di era Open yang menyelamatkan setidaknya satu poin kemenangan dalam perjalanan menuju trofi Grand Slam, bergabung dengan Gaston Gaudio dan Novak Djokovic. Seminggu kemudian, momen penting itu masih membekas dalam ingatannya.

“Saya masih melihat ponsel dan media,” kata Alcaraz.

“Saya telah melihat banyak video dari pertandingan itu, momen dari match point. Saya masih menontonnya kadang-kadang dan tidak percaya saya kembali dari momen itu.”

“Kadang-kadang sulit untuk menyadari bahwa saya berada di posisi ini, bahwa saya memenangi Roland Garros. Saya masih menonton videonya dan kadang-kadang masih terkejut,” ujar petenis berusia 22 tahun itu.

Pekan ini, Alcaraz memimpin lapangan di ajang lapangan rumput ATP 500 di London. Juara 2023 itu memegang catatan 6-1 di The Queen’s Club, menurut Indeks Menang/Kalah ATP Infosys, dan akan melawan Alejandro Davidovich Fokina di babak pertama yang dijadwalkan Selasa (17/6).

Komentar