Jumat, 11 Juli 2025 – 17:01 WIB
Pesepak bola Oxford United Ole Romenij mengalami cidera saat bertanding melawan Arema FC pada ajang Piala Presiden Grup A di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/7/2025), Kamis (10/7/2025). (Foto: Getty images)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Pelatih Oxford United, Gary Rowett, menyebut tekel yang diterima Ole Romeny saat menghadapi Arema FC sebagai salah satu yang terburuk dalam karier sang pemain.
Insiden itu terjadi hanya beberapa menit setelah Romeny mencetak gol kedua untuk Oxford dalam kemenangan 4-0 di Piala Presiden 2025, Kamis (10/7/2025), di Stadion Si Jalak Harupat.
“Ole merasa itu salah satu tekel terburuk yang pernah dia terima,” ujar Rowett seperti dikutip dari situs resmi klub.
“Kami tidak sedang mengeluh soal kerasnya pertandingan, tapi tekel itu terasa cukup telat. Ada beberapa tekel telat lain juga, kami khawatir situasi bisa memanas,”lanjutnya.
Romeny terpaksa ditandu keluar lapangan dan langsung mengenakan pelindung kaki. Dalam unggahan Instagram-nya, penyerang timnas Indonesia itu membagikan foto kaki kanannya dengan protective boot, disertai tulisan:
“Terima kasih atas semua pesan dukungan. Sayangnya, saya akan absen sementara, tapi akan melakukan segalanya agar bisa kembali secepat mungkin. Kepala tetap tegak!”
Diragukan Tampil di Final
Dengan kondisinya saat ini, peluang Ole Romeny tampil di final Piala Presiden 2025 melawan Port FC (Thailand) pada Minggu (13/7) semakin kecil.
Kabar cederanya Romeny tidak hanya menjadi kekhawatiran bagi Oxford United, tapi juga Timnas Indonesia, yang akan menjalani laga penting pada kalender FIFA berikutnya.
Respons Suporter dan Pengamat
Sebelumnya, pelanggaran yang dilakukan pemain Arema FC, Paulinho Moccelin, hanya berbuah kartu kuning. Hal ini memicu reaksi keras dari warganet hingga pengamat sepak bola nasional.
Akmal Marhali menyebut tekel tersebut seharusnya langsung diganjar kartu merah karena membahayakan karier pemain yang tengah naik daun.
“Ole sedang membuktikan diri di Oxford dan membangun kepercayaan pelatih. Gol ke gawang Arema adalah sinyal positif—sayangnya, harus berakhir seperti ini,” kata Akmal.