Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye mengomentari keputusan AFC memilih Arab Saudi dan Qatar sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran keempat.
Menurut Haye, fokus utamanya bukan pada lokasi pertandingan, melainkan hasil undian dan target lolos sebagai juara grup.
Dalam podcast terbarunya yang tayang di kanal YouTube The Haye Way, Haye mengaku belum bisa memberi banyak komentar terkait keputusan tersebut. Ia memilih menunggu hasil drawing sebelum bicara lebih jauh.
“Saya pikir saat ini jawabannya: kita lihat nanti. Karena tentunya kami harus menunggu hasil drawing, dari situ kita tahu lawan yang akan kita hadapi dan bermain di mana. Jadi mungkin kami bisa berbicara lebih mendalam saat waktunya lebih dekat,” kata dia.
Terlepas dari kontroversi yang ada, Haye menegaskan kalau ambisi timnya sama sekali tidak berubah. Di ronde empat nanti, target utama Garuda kata Haye adalah menempati peringkat pertama babak grup.
Dengan begitu, tim Merah Putih akan menyegel tempat di putaran final Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Kanada, Amerika Serikat dan Meksiko.
“Saya tidak ingin memikirkan merebut peringkat dua, kami harus mengincar peringkat pertama,” ujar Haye.
Sesuai jadwal, kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde keempat akan berlangsung pada 8-14 Oktober 2025 mendatang. Formatnya dibagi dalam dua grup, yakni tim yang finis ketiga dan keempat dari tiga grup putaran ketiga.
Hanya juara grup yang akan otomatis lolos ke putaran final Piala Dunia. Tim runner up grup harus bersaing lagi di ronde kelima hingga playoff melawan negara dari benua lain.
Di ronde empat nanti, Indonesia dipastikan menempati pot 3 dalam pengundian, mengacu pada peringkat FIFA terbaru sebelum 17 Juli 2025. Tim Garuda saat ini berada di urutan ke-123 dunia, dan akan satu pot dengan Oman yang ada di peringkat 77.
Itu artinya, Oman tak mungkin menjadi lawan Marselino Ferdinan dan kolega di ronde keempat nanti. Pot 1 berpeluang besar diisi oleh Qatar (peringkat 55) dan Arab Saudi (peringkat 58), sementara pot 2 akan dihuni oleh Irak (peringkat 59) dan Uni Emirat Arab (peringkat 65).