Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Semarang Raya, Sumartono memberikan apresiasi terhadap Wali Kota (Walkot) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Alasannya, Walkot Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, punya komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan buruh.
Asal tahu saja, UMK Semarang pada 2024 ditetapkan Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana pada Kamis (30/11/2023). Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 561/57 Tahun 2023. Beleid ini berlaku mulai 1 Januari 2024.
Dalam surat keputusan tersebut, ditetapkan, UMK Semarang 2024 menjadi yang tertinggi se-Jawa Tengah dengan besaran Rp3.243.969.
“Alhamdulillah kami menerima meskipun belum sesuai harapan. Namun yang jelas setidaknya tidak sudah lepas dari PP Nomor 51 Tahun 2023. Apapun yang sudah diputuskan Gubernur, kami apresiasi lah apa yang diputuskan untuk menjadi UMK 2024 Semarang yang sudah lepas dari PP 51,” kata Sumartono, dikutip dari InilahJateng, Jumat (1/12/2023).
Sumartono memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemkot Semarang, khususnya Walkot Ita yang sudah mengupayakan kenaikan UMK yang layak untuk buruh.
“Ketika kami melakukan audiensi terkait bagaimana jumlah UMK 2024, Mbak Ita (sapaan akrab Wali Kota) termasuk punya berbagai terobosan untuk memikirkan buruh dan pekerja di Semarang,” tandasnya.
Sumartono memaparkan, berbagai upaya dilakukan Pemkot Semarang untuk menaikkan UMK sesuai kebutuhan buruh. Sepanjang mediasi dengan buruh, Walkot Ita rajin menyurati perusahaan untuk mengompromikan angka kenaikan.
“Itu adalah salah satu upaya selama membahas UMK kemarin dan kami sungguh mengapresiasi, sehingga benar-benar di tingkat grassroot di kalangan pengusaha sendiri itu bisa tahu. Kemudian dilanjut dengan perwakilan Apindo menyampaikan jika pihaknya berani menaikan di angka 6 persen karena waktu itu belum keluar PP 51,” bebernya.
Selanjutnya, pengusaha menyatakan sepakat menaikan UMK Semarang di level 5 sampai 7 persen.”Itu menunjukan bahwa benar-benar keputusan sekarang sudah clear yang disampaikan oleh pengusaha. Semua itu bagi kami juga tak lepas dari peran Ibu Wali Kota. Menurut kami luar biasa sekali,” lanjutnya.
Sumartono juga mengapresiasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Semarang yang terbuka menghadapi keluhan para buruh dan terutama mengupayakan UMK kemarin.
“Kemudian juga tak lupa dengan Kadisnaker Sutrisno. Dengan komunikasi yang intens, kami bangun juga. Alhamdulillah Sutrisno enak apabila diajak mediasi. Dia tidak memandang kami buruh melainkan dibuat ibarat teman. Kalau ada sesuatu yang dibicarakan beliau berkenan diajak bertemu,” ungkapnya.
Sementara, Dewan Pengupahan Unsur Serikat, Ahmad Afandi juga mengapresiasi keberanian Pemkot Semarang menaikkan UMK 2024 sebesar 6 persen. Keputusan ini keluar dari PP No 51/2023. Padahal, dalam beleid itu menenetukan rumus perhitungan UMP dan UMK 2024.
“Di PP 51 ini ditetapkan lagi, di Jawa Tengah kami sempat menuntut. Perbedaanya adalah, bila kita memakai PP 51 ada selisih antara 2 persen atau 57 ribu. Maka kami apresiasi pemangku kebijakan berani keluar dari PP 51,” pungkasnya.
Leave a Reply
Lihat Komentar