Dinyatakan Pailit, Sritex Punya Utang Rp9,7 Triliun ke 28 Bank

Dinyatakan Pailit, Sritex Punya Utang Rp9,7 Triliun ke 28 Bank

Senin, 28 Oktober 2024 – 20:25 WIB

Dari total utang Sritex sebesar Rp25,1 triliun, sebanyak Rp9,7 triliun di antaranya berasal dari pinjaman 28 bank. (Foto: Wikimedia Commons/Almuharam)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex tercatat memiliki utang sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp25,1 triliun. Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, utang didominasi oleh utang bank dan obligasi.

Dari total utang Rp25,1 triliun, sebesar US$618,9 juta atau sekitar Rp9,7 triliun di antaranya berasal dari 28 bank. Bank tersebut di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BCA), State Bank of India, Singapore Branch, Citibank NA Indonesia, dan PT Bank Muamalat Indonesia.

Sritex juga berutang ke PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah, Standard Chartered Bank, PT Bank Permata Tbk, PT Bank China Construction Indonesia Tbk, PT Bank DKI, dan Bank Emirates NBD.

Utang-utang Sritex itu terbagi atas jangka pendek sebesar US$131,42 juta dan jangka panjang US$1,47 miliar. Jumlah utang Sritex lebih besar dari total aset perusahaan yang tercatat US$653,51 juta atau sekitar Rp10,12 triliun.

Pada Senin (28/10/2024), Komisaris Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto menemui Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rangka membahas status pailit yang dialami raksasa tekstil tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, Iwan bersama Agus mendiskusikan strategi besar untuk menyelamatkan perusahaan. Menurut Iwan, strategi itu memiliki tujuan jangka panjang.

“Jadi saya membuat strategi besar, intinya bagaimana untuk bisa semuanya lebih sustain. Jangan kita membuat plan itu tanggung-tanggung, bisa dirasakan masyarakat langsung,” ujar Iwan saat ditemui wartawan di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin.

Ia juga memastikan, mesti telah dinyatakan pailit, hingga saat ini perusahaan tetap beroperasi secara normal.

Mengacu pada laporan keuangan tersebut, berikut daftar 28 bank yang utangi Sritex:

1. PT Bank Central Asia Tbk US$82 juta
2. State Bank of India, Singapore Branch US$43 juta
3. PT Bank QNB Indonesia Tbk US$37 juta
4. Citibank N.A., Indonesia US$36 juta
5. PT Bank Mizuho Indonesia US$34 juta
6. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk US$33 juta
7. PT Bank Muamalat Indonesia US$25 juta
8. PT Bank CIMB Niaga Tbk US$25 juta
9. PT Bank Maybank Indonesia Tbk US$25 juta
10. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah US$24 juta
11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk US$24 juta
12. MUFG Bank Ltd US$24 juta
13. Bank of China (Hong Kong) Limited US$22 juta
14. PT Bank KEB Hana Indonesia US$22 juta
15. Taipei Fubon Commercial Bank Co, Ltd US$20 juta
16. Woori Bank Singapore Branch US$20 juta
17. Standard Chartered Bank US$20 juta
18. PT Bank DBS Indonesia US$ 18 juta
19. PT Bank Permata Tbk US$17 juta
20. PT Bank China Construction Indonesia Tbk US$15 juta
21. PT Bank DKI US$9,1 juta
22. Bank Emirates NBD US$9 juta
23. ICICI Bank Ltd Singapore Branch US$7 juta
24. PT Bank CTBC Indonesia US$7 juta
25. Deutsche Bank AG US$6,9 juta
26. PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk US$5 juta
27. PT Bank Danamon Indonesia Tbk US$4,5 juta
28. PT Bank SBI Indonesia US$4,4 juta.
 

Topik

BERITA TERKAIT

Komentar