Doa Kebangsaan di Tugu Proklamasi, Menag: Kemerdekaan Peristiwa Politik yang Dibalut Religius

Doa Kebangsaan di Tugu Proklamasi, Menag: Kemerdekaan Peristiwa Politik yang Dibalut Religius


Doa kebangsaan yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin umar berlangsung khidmat dan bersejarah. Ada makna mendalam dari keputusan gelaran acara diselenggarakan di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Jumat (1/8/2025).

Nasaruddin mengatakan acara Doa Kebangsaan dan pembacaan teks proklamasi oleh Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta memiliki kesamaan, yaitu berlangsung di hari Jumat.

“Alhamdulillah, di tempat ini yang sangat bersejarah, kita memperingati 80 tahun kemerdekaan. Tempat ini bukan sembarang tempat. Di sinilah naskah proklamasi dibacakan pada Jumat, 17 Agustus 1945, yang juga bertepatan dengan 9 Ramadan 1364 Hijriah,” ujar Menag Nasaruddin dalam sambutannya dalam Doa Kebangsaan Menyambut Bulan Kemerdekaan ke-80 RI, Jumat (1/8/2025).

Nasaruddin menjelaskan para proklamator kala itu memadatkan waktu pembacaan teks proklamasi karena bertepatan dengan hari Jumat dan bulan suci Ramadhan. Menurutnya, peristiwa ini menunjukkan kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari kekuatan spiritual, yaitu doa.

“Doa itu adalah senjata paling ampuhnya orang yang beriman, jangan memandang enteng doa karena kita semua percaya ada Tuhan,” ucapnya.

Nasaruddin menekankan kemerdekaan harus terus diisi dengan perjuangan nyata. Ia menyoroti masih banyaknya anak-anak yang kekurangan gizi dan tidak mendapatkan pendidikan yang layak.

“Tidak mungkin bisa disebut kemerdekaan itu total, kalau masih ada orang-orang yang kelaparan, terutama anak-anak kecil yang membutuhkan gizi yang sehat,” ujarnya.

“Tidak mungkin kita bisa menikmati kebebasan tanpa ada pendidikan yang cukup. Bagaimana mungkin mereka bisa menikmati pendidikan kalau terhambat oleh persoalan-persoalan biaya,” ungkap Nasaruddin melanjutkan.

Dia mengapresiasi inisiatif pemerintah untuk memperluas akses pendidikan dan pemenuhan gizi, termasuk melalui program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda. Di mana, dua program pemerintah tersebut bertujuan menghadirkan pendidikan gratis yang berkualitas.

“Mereka itu nanti akan dikader menjadi calon-calon pemimpin bangsa yang akan mempertahankan dan sekaligus mengisi kemerdekaan, bukan hanya itu tetapi itu menjadikan Indonesia sebagai satu faktor yang sangat penting di berbagai negara di dunia ini,” tuturnya. 
 

Komentar