Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi, atau dikenal sebagai Titiek Soeharto. (Foto: Inilah.com/Reyhaanah)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Hariyadi (Mbak Titiek) meminta Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) ikut turun tangan untuk mengusut tuntas kasus beras oplosan yang ramai dipersoalkan.
Dia mendorong kementerian untuk menarik merek-merek beras oplosan yang masih beredar di pasaran.
“Kita serahkan ke kementerian, itu kan ada Menkonya ya. Tolong itu menkonya juga turun tangan, jangan diam-diam saja. Supaya ini dikoordinasikan ya,” kata Titiek kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
Titiek mengimbau hal ini dilakukan agar masyarakat tak menjadi bingung karena keramaian yang muncul di publik. Untuk itu, ia juga meminta tak ada pilih kasih untuk menindak perusahaan beras-beras tersebut.
“Kalau itu perusahaan-perusahaan besar ya harus, kita enggak boleh pilih-pilih itu perusahaan besar atau kecil, harus ditindak ya. Kalau memang itu betul salah terbukti dia oplos,” tegasnya.
Sebelumnya, Mentan Amran menyebut, peredaran beras oplosan di pasar ritel di Indonesia, sudah sangat kasat mata. Mudah sekali ditemukan di rak-rak supermarket atas minimarket.
Dikemas menarik seolah-olah beras premium, ternyata kualitas dan kuantitasnya menyalahi aturan bahkan hukum.
Sejumlah merek menjual beras premium dalam kemasan 5 kilogram (kg). Setelah dicek lewat pengujian laboratorium, isinya hanya 4,5 kg, dan kualitas berasnya bukan premium.
Setelah terungkap, sejumlah minimarket mulai menarik produk beras oplosan dari rak-rak itu. Selanjutnya, temuan itu ditindaklanjuti penegak hukum.
Mentan Amran memperkirakan, praktik beras oplosan ini, merugikan konsumen hingga Rp99 triliun per tahun.
“Ini kan merugikan masyarakat Indonesia, itu kurang lebih Rp99 triliun, hampir Rp100 triliun kira-kira, karena ini terjadi setiap tahun. Katakanlah 10 tahun atau 5 tahun, kalau 10 tahun kan Rp1.000 triliun, kalau 5 tahun kan Rp500 triliun, ini kerugian,” papar Mentan Amran.
Selanjutnya, Mentan Amam tancap gas, melaporkan temuan beras oplosan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Diharapkan, proses penegakan hukum bisa berjalan cepat dan diberikan sanksi tegas. Agar tercipta efek jera kepada para pelakunya.