DPRD DKI Harap Pemprov Diversifikasi Sumber Pasokan Beras ke Jakarta

DPRD DKI Harap Pemprov Diversifikasi Sumber Pasokan Beras ke Jakarta

syahidan.jpg

Sabtu, 19 Juli 2025 – 12:06 WIB

Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Dwi Rio Sambodo. (Foto: DPRD DKI)

Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Dwi Rio Sambodo. (Foto: DPRD DKI)

Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

+ Gabung

Anggota Komisi B DPRD Jakarta, Dwi Rio Sambodo menegaskan temuan beras milik PT Food Station Tjipinang yang tidak memenuhi syarat mutu atau cacat mutu merupakan sinyal bahaya bagi masyarakat.

“Ini bukan sekadar pelanggaran teknis, tapi ancaman terhadap hak dasar warga atas pangan yang layak,” kata Rio, Sabtu (19/7/2025).

Rio menyampaikan Komisi B akan segera menggelar rapat dengar pendapat terbuka dengan dinas terkait, BPOM DKI dan Direksi PD Pasar Jaya dalam waktu dekat.

“Untuk memastikan langkah penertiban tegas. Beras rakyat harus bersih, sehat, dan aman,” ujarnya.

Karena itu, pihaknya juga akan melakukan pengawasan secara ketat pengadaan beras untuk program beras sejahtera (Rastra) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

“Evaluasi menyeluruh terhadap integritas pemasok harus dilakukan. Harusnya tidak mentolerir praktik yang mengorbankan kesehatan warga demi keuntungan segelintir pihak,” ucapnya.

Rio juga mendorong Pemprov Jakarta menetapkan solusi jangka panjang melalui koordinasi lintas kementerian, termasuk reformasi tata niaga, peningkatan transparansi distribusi.

“Diversifikasi sumber pasokan beras ke Jakarta. Ketergantungan pada satu pasar harus diakhiri untuk menghindari risiko monopoli dan manipulasi mutu,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah memeriksa empat produsen atas dugaan pelanggaran mutu dan takaran dalam distribusi beras. Pemeriksaan ini dilakukan setelah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membongkar praktik kecurangan tersebut.

“Betul, masih dalam proses pemeriksaan,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri, Brigjen Helfi Assegaf kepada wartawan, Kamis (10/7/2025).

Brigjen Helfi menyebut empat produsen yang diperiksa adalah WG, FSTJ, BPR, dan SUL/JG, tanpa merinci materi pemeriksaan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, WG mengacu pada Wilmar Group, FSTJ adalah Food Station Tjipinang Jaya, BPR adalah Belitang Panen Raya, dan SUL/JG merupakan Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Adapun produk Wilmar Group yang diperiksa meliputi Sania, Sovia, dan Fortune. Sampel beras dikumpulkan dari berbagai wilayah, seperti Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, dan Jabodetabek.

Sementara itu, PT Food Station Tjipinang Jaya (FSTJ) diperiksa atas produk beras merek Alfamidi Setra Pulen, Beras Premium Setra Ramos, Beras Pulen Wangi, Food Station, Ramos Premium, Setra Pulen, dan Setra Ramos, yang sampelnya diambil dari Aceh, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Jawa Barat.

PT Belitang Panen Raya (BPR) diperiksa terkait produk Raja Platinum dan Raja Ultima, dengan sampel diambil dari Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh, dan Jabodetabek.

Sementara PT Sentosa Utama Lestari (SUL)/Japfa Group diperiksa terkait produk Ayana setelah pengambilan tiga sampel dari Yogyakarta dan Jabodetabek.

Topik
Komentar

Komentar