Universitas Gadjah Mada (UGM) menegaskan kembali bahwa Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) adalah lulusan sah Fakultas Kehutanan UGM, menanggapi pernyataan eks Rektor UGM Prof. Sofian Effendi yang sempat menyebut Jokowi tidak lulus kuliah.
“Pernyataan Prof. Sofian Effendi tidak sesuai dengan data dan bukti akademik yang kami miliki,” kata Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, dalam keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi UGM, Kamis (17/7/2025).
Menurut Andi, UGM menyayangkan adanya pihak-pihak yang menggiring Sofian untuk menyampaikan opini keliru tanpa dasar kuat.
“Pernyataan tersebut bisa berdampak hukum dan menjadi risiko pribadi bagi Bapak Sofian Effendi,” ujarnya.
UGM merujuk pada pernyataan resmi di situsnya (15 April 2025), yang menyebut Jokowi terdaftar sebagai mahasiswa dengan nomor 80/34416/KT/1681, masuk pada tahun 1980 dan lulus 5 November 1985 dari Fakultas Kehutanan.
UGM juga menegaskan tidak terlibat dalam konflik antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dan Presiden Jokowi. Sebagai institusi publik, UGM hanya bersedia memberikan data pribadi mahasiswa kepada aparat penegak hukum melalui jalur resmi, sesuai peraturan perundang-undangan.
Sofian Effendi Akui Kesalahan dan Minta Maaf
Sofian Effendi sendiri telah menarik seluruh pernyataannya soal dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi yang ia sampaikan dalam tayangan YouTube Langkah Update bertajuk “Mantan Rektor UGM Buka-bukaan!” pada 16 Juli 2025.
“Saya menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas,” tulis Sofian dalam surat permohonan maaf yang diterima redaksi Inilah.com, Kamis (17/7/2025).

Ia menyatakan penyesalan dan memohon agar tayangan wawancara tersebut ditarik dari peredaran. “Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak. Saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah ini dapat diakhiri,” ujarnya.
Pernyataan Awal yang Kini Ditarik
Dalam video yang kini kontroversial, Sofian sempat menyebut Jokowi tidak pernah menyelesaikan pendidikan sarjana karena nilai akademiknya rendah dan hanya mencapai jenjang sarjana muda (B.Sc).
Ia bahkan menyebut transkrip nilai Jokowi “tidak sampai IPK 2” dan bahwa skripsi Jokowi diduga hasil menyalin pidato Prof. Sunardi. Sofian juga mengklaim ijazah sarjana Jokowi adalah milik almarhum Hari Mulyono, kerabat dekat keluarga Jokowi, yang kemudian “dipinjam” dan diduga dipalsukan.
Seluruh tuduhan itu kini telah ia cabut melalui surat resmi.