Suasana lobi di gedung KPK, Kuningan, Jaksel. (Foto: MCW)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemanggilan tiga orang saksi untuk menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan korupsi investasi fiktif PT Taspen senilai Rp1 triliun, dengan tersangka korporasi PT Insight Investments Management (IIM).
Adapun saksi yang dipanggil yaitu:
• Ariyandi (pegawai BUMN/mantan Direktur Operasional PT Taspen)
• Nadira Aldhina (karyawan BUMN/sekretaris dari Direktur Utama Taspen dari tahun 2022 hingga sekarang, saat ini Direktur Utama dijabat oleh Rony Hanityo Aprianto)
• Ermanza (pensiunan BUMN/mantan Direktur Operasi dan Manajemen Risiko PT Taspen).
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, Senin (21/7/2025).
Sebelumnya, KPK juga memeriksa mantan Direktur Utama PT Taspen (Persero) periode 2013 hingga Januari 2020, Iqbal Latanro (IL), untuk mendalami mekanisme penggelontoran dana Rp1 triliun kepada PT IIM. Dana tersebut disebut dialokasikan untuk menyelamatkan aset investasi sukuk ijarah milik PT Taspen yang mengalami gagal bayar (default).
Saksi didalami terkait dengan mekanisme keluarnya dana Taspen ke PT IIM sebesar Rp1 triliun.
Materi pertanyaan serupa juga diajukan kepada Labuan Nababan, pensiunan karyawan PT Taspen yang pernah menjabat sebagai Senior Vice President Investasi Pasar Modal dan Pasar Uang pada periode 1 Maret 2021 hingga Februari 2023. Keduanya diperiksa sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/7/2025).
Sebagaimana diketahui, KPK kini tengah mengembangkan penyidikan terhadap korporasi PT IIM. Dalam perkara sebelumnya, dua terdakwa telah disidangkan, yakni mantan Direktur Utama PT Taspen, Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, dan mantan Direktur Utama PT IIM.
Kerugian negara dalam kasus ini ditaksir mencapai Rp1 triliun. Investasi fiktif tersebut diduga menguntungkan sejumlah pihak.
Kosasih didakwa memperkaya diri sendiri sebesar Rp34.322.107.459,40 (Rp34 miliar) berdasarkan kurs per 27 Mei 2025. Ia juga disebut memperkaya pihak lain, yaitu mantan Direktur Utama PT IIM, Ekiawan Heri Primaryanto, sebesar USD 242.390 atau setara Rp3,9 miliar, serta eks Direktur Keuangan PT Taspen, Patar Sitanggang, sebesar Rp200 juta.
Tak hanya individu, lima korporasi juga disebut turut diuntungkan dari aliran dana investasi fiktif tersebut, dengan total nilai mencapai Rp196.821.390.525 atau sekitar Rp196,82 miliar.
Berikut rincian aliran dana ke masing-masing perusahaan:
1. PT Insight Investments Management (IIM): Rp44.207.902.471
2. PT Valbury Sekuritas Indonesia: Rp2.465.488.054
3. PT Pacific Sekuritas Indonesia: Rp108.000.000
4. PT Sinar Mas Sekuritas: Rp40.000.000
5. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk: Rp150.000.000.000