Fraksi Partai Gerindra di DPR mendukung penuh 5 papet kebijakan stimulus ekonomi yang diumumkan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2025. Agar bisa lebih oke ketimbang kuartal I yang mentok 4,87 persen.
Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR, Budisatrio Djiwandono menyebut, stimulus ini merupakan langkah terukur untuk mendongkrak daya beli masyarakat, memperkuat konsumsi domestik, sekaligus mendorong pemerataan ekonomi daerah.
“Paket stimulus ini dirancang untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi triwulan II, kembali ke kisaran 5 persen, melalui intervensi fiskal yang menyasar langsung penguatan daya beli masyarakat. Stimulus diberikan berbentuk bantuan sosial (bansos), subsidi upah dan insentif transportasi,” ujar Budisatrio kepada wartawan, Jakarta, Jumat (13/6/2025).
Budisatrio mengatakan, stimulus ekonomi bakal diberikan kepada 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), 17 juta pekerja dan honorer bergaji rendah, serta jutaan masyarakat pengguna moda transportasi. Baik darat, laut, maupun udara.
Program ini jelas sasarannya yakni masyarakat kelas menengah ke bawah yang selama ini punya andil besar dalam mendorong pergerakan ekonomi, lewat konsumsi. Sehingga, strategi fiskal ini diharapkan mujarab untuk memperkuat konsumsi domestik dan menciptakan multiplier effect yang positif bagi perekonomian nasional.
Mengingatkan saja, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengumumkan 5 paket stimulus ekonomi yang bernilai Rp24,44 triliun. Terdiri dari penebalan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 11,93 triliun, subsidi upah Rp10,72 triliun, diskon tarif transportasi sekitar Rp 940 miliar, potongan tarif tol sekitar Rp650 miliar, serta diskon iuran JKK bagi sektor padat karya sekitar Rp200 miliar.
Sebagian besar pembiayaan berasal dari APBN, dengan proporsi non-APBN digunakan untuk insentif transportasi dan ketenagakerjaan.
“Kebijakan ini merupakan bentuk kehadiran pemerintah untuk menstimulasi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. Saat mobilitas masyarakat meningkat karena libur sekolah dan tanggal merah, sektor-sektor pendukung seperti transportasi, kuliner, dan penginapan di daerah-daerah tujuan wisata juga akan ikut bertumbuh,” kata Budisatrio.
Menurutnya, stimulus ini menegaskan bahwa pendekatan ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo bersifat inklusif yang langsung menyentuh masyarakat kelas menengah maupun ekonomi rentan.
“Kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia terletak pada daya beli masyarakat yang harus dijaga untuk bertumbuh. Saat konsumsi meningkat, seluruh sendi perekonomian juga akan turut bertumbuh. Ini adalah kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari rakyat,” katanya.
Selain mendukung kebijakan ini, Budisatrio menegaskan, Fraksi Partai Gerindra akan aktif mengawal implementasinya. Agar bisa tepat sasaran dan tidak terjadi kebocoran.
“Evaluasi terhadap distribusi dan efektivitas program, termasuk koordinasi antar kementerian dan lembaga, menjadi bagian penting dari fungsi pengawasan DPR,” tutur Budisatrio.