Wakil Ketua Komisi XI DPR, M Hanif Dhakiri mengingatkan, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2025 sebesar 5,12 persen versi Badan Pusat Statistik (BPS), efeknya belum dirasakan sebagian besar masyarakat. Pengangguran meningkat pertanda serapan pekerja masih minimalis.
Kata Politikus PKB itu, kondisi saat ini, penuh tantangan besar yang perlu segera diselesaikan pemerintah serta perbankan. “Kalau lihat angkanya, pertumbuhan memang naik tapi di bawah stagnan, orang banyak yang belum punya pekerjaan,” ujar Hanif kepada wartawan, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Mantan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) itu, menilai, pertumbuhan ekonomi saat ini, masih jauh dari kata merata. Misalnya, bank-bank pelat merah yang tergabung dalam Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) memiliki tanggung jawab besar dalam penciptaan lapangan kerja.
Saat ini, lanjutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menginisiasi program Koperasi Merah Putih di tingkat pedesaan atau kelurahan, seharusnya mendapat dukungan modal dari Himbara.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan pemblokiran rekening menganggur minimal 3 bulan (dormant) oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sebaiknya dikoordinasikan dengan Himbara.
Tanpa upaya tersebut, kata dia, kepercayaan publik terhadap perbankan bisa menurun, yang mana akhirnya akan berdampak pada sirkulasi uang dan pertumbuhan ekonomi di lapisan bawah.
“Bank Himbara harus tetap optimal dan hati-hati. Kita harus mendukung penuh, tapi jangan sampai beban besar membuat kinerja perbankan justru kontraproduktif terhadap tujuan nasional,” ucapnya.