Fondasi Indonesia Emas 2045, Legislator Harap Keberlanjutan dari Program CKG

Fondasi Indonesia Emas 2045, Legislator Harap Keberlanjutan dari Program CKG


Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PAN Ashabul Kahfi mengapresiasi pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di sekolah. Program ini disebutnya, fondasi awal menciptakan generasi penerus yang sehat.

“Hari pertama ini bisa dibilang sebagai tonggak awal dari sebuah program promotif-preventif, yangg sangat kami harapkan mampu memperbaiki fondasi kesehatan anak-anak Indonesia sejak dini,” ucap Kahfi kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Selasa (5/8/2025).

Ia berharap program ini tak hanya berhenti untuk satu hari atau satu bulan saja, melainkan terus berlanjut dan dapat diperkuat.

“Kita ingin (program) ini jadi budaya baru di sekolah, bahwa kesehatan itu bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Program CKG adalah program untuk masyarakat mengetahui sekaligus menghentikan laju penyakit apabila ditemukan,” ungkapnya.

CKG, kata dia, merupakan pijakan awal menuju Indonesia Emas 2045 yang sedang dikejar pemerintah.

“Tidak ada pembangunan tanpa kesehatan, tidak ada kemajuan tanpa rakyat yang sehat, kita tidak akan menikmati bonus demografis, jika usia produktif terjerat penyakit kronis,” tuturnya.

Kahfi menyatakan ada hal menarik yang ia kulik dari pelaksanaan CKG di hari pertama. Bukan sekadar jumlah sekolah atau siswa yang terlibat, melainkan bagaimana deteksi dini itu benar-benar dijalankan secara menyeluruh, bukan setengah-setengah.

“Anak-anak dicek mulai dari gigi, mata, telinga hingga kebugaran dan kesehatan mental mereka. Bahkan untuk jenjang SMP dan SMA, sudah mulai dilakukan skrining kesehatan reproduksi dan talasemia. Ini kemajuan besar. Kita tidak lagi menunggu anak sakit parah dulu, baru bertindak. Kita justru ingin tahu lebih awal, supaya bisa dicegah dan ditangani sejak dini,” jelas Kahfi.

Dan dari laporan awal, kata dia, memang sudah mulai terlihat hasilnya. Banyak siswa yang ternyata mengalami gangguan gigi, datanya sekitar 46 sampai 49 persen, cukup tinggi. Lalu juga ada temuan soal kebugaran fisik dan bahkan gejala-gejala masalah kejiwaan ringan.

“Sebagai wakil rakyat di Komisi IX, saya melihat pelaksanaan hari pertama ini bukan hanya tentang pemeriksaan massal, tapi soal membangun kesadaran. Anak-anak kita ini punya hak untuk sehat, bukan hanya bebas dari penyakit, tapi sehat secara menyeluruh, fisiknya, mentalnya, tumbuh kembangnya. Dan negara wajib hadir untuk memastikan itu,” tandasnya.

Komentar