Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Yohanes Nangoi mengatakan industri otomotif saat ini memang sedang tidak baik-baik saja, dikarenakan faktor global yang juga berdampak untuk industri otomotif baik lokal maupun global.
“Industri otomotif Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja,” kata Nangoi, di sela-sela acara konferensi pers GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Hal tersebut dikarenakan perekonomian secara global, memang sedang mendapatkan ujian yang cukup berat. Daya beli yang secara terus menerus tidak menunjukkan agresivitasnya sejak belakang ini, menjadikan beberapa industri tidak menunjukkan hal positif.
Data GAIKINDO telah merilis bahwa penjualan secara whole sales (dari pabrik ke diler) mengalami sedikit koreksi dengan jumlah mencapai 60.613 unit, turun 15,1 persen secara tahunan (YoY) dibanding pada periode Mei 2024 yang tercatat sebanyak sebanyak 71.391 unit.
Dalam segmen ritel (dari diler ke konsumen) juga mengalami hal yang serupa. Asosiasi tersebut mencatatkan penjualan hanya sebanyak 61.339 unit, juga turun 15,1 persen (YoY).
Oleh karena itu, menurut Nangoi, pihaknya senantiasa mencoba membangkitkan kembali gairah industri otomotif melalui kegiatan pameran otomotif GIIAS 2025 yang bakal dihelat pada 24 Juli sampai dengan 3 Agustus mendatang di ICE-BSD City, Tangerang.
Meski dikatakan tahun yang cukup berat, pameran ini masih mendapatkan sambutan yang baik dari berbagai pabrikan otomotif yang mengerahkan lini bisnis mereka di Tanah Air.
“Ada 63 (merek). Di mana jumlah passanger car ada 39, disusul merek komersialnya ada empat. Empat karoseri akan ikut memamerkan karya putra Indonesia, ditambah 16 merek motor,” tutur dia.
Pameran ini juga banyak dimanfaatkan oleh beberapa produsen otomotif untuk melakukan peluncuran kendaraan terbarunya di dunia, Asia, dan juga untuk pasar Indonesia itu sendiri.