GAIKINDO Ingin Pemerintah Beri Insentif Lagi seperti Masa Pandemi

GAIKINDO Ingin Pemerintah Beri Insentif Lagi seperti Masa Pandemi


Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mendesak pemerintah untuk kembali memberikan insentif penjualan kendaraan baru. Desakan ini muncul setelah melihat agresivitas penjualan mobil di Malaysia yang kini semakin mendekati Indonesia.

Menurut Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh Kumara, intervensi pemerintah sangat krusial untuk menjaga stabilitas pasar otomotif domestik. Ia khawatir, jika tak ada kebijakan pendukung, posisi Indonesia sebagai raja otomotif ASEAN bisa terancam.

“Ini peran pemerintah yang krusial. Jangka pendeknya, kami harap ada insentif seperti pada masa pandemi,” kata Kukuh di Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Ia menyebut, pada tahun 2024 lalu, angka penjualan kendaraan di Malaysia mencapai 816.747 unit. Jumlah ini hanya terpaut sedikit dari Indonesia yang mencatatkan penjualan sebanyak 865.723 unit pada periode yang sama.

Meski data terbaru dari ASEAN Automotive Federation (AAF) menunjukkan Indonesia masih memimpin penjualan per Mei 2025, GAIKINDO tetap waspada. Angka penjualan yang semakin tipis menjadi sinyal bahaya.

Data GAIKINDO juga menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Penjualan ritel (dari diler ke konsumen) semester I-2025 tercatat 390.467 unit. Angka ini menurun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan juga terjadi pada penjualan wholesales (dari pabrik ke diler) yang anjlok 8,6 persen menjadi 374.740 unit. Padahal, tahun lalu angka wholesales mencapai 410.020 unit.

“Ini semacam peringatan bagi kita. Selisih penjualan Indonesia dan Malaysia makin tipis,” ujar Kukuh.

Ia menambahkan, insentif dari pemerintah diharapkan bisa mendongkrak kembali daya beli masyarakat dan menjaga performa industri otomotif tetap prima di tengah persaingan regional yang ketat.

 

Komentar