​Gandeng UIN Jakarta, Kemenag Jadikan HUT ke-80 RI Momentum Perkuat Kerukunan Berbasis Ekoteologi

​Gandeng UIN Jakarta, Kemenag Jadikan HUT ke-80 RI Momentum Perkuat Kerukunan Berbasis Ekoteologi


Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan RI sebagai momentum memperkuat kerukunan antarumat beragama melalui pendekatan ekoteologi.

Kolaborasi ini diwujudkan dalam serangkaian festival kemerdekaan yang puncaknya digelar sejak Sabtu (16/8) hingga Minggu (17/8) di kawasan UIN Jakarta. 

Rangkaian acara meliputi Dialog Kebangsaan dan Pancacinta, Aksi Bersih Rumah Ibadah, dan ditutup dengan Tasyakuran Kemerdekaan.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menyatakan momentum 80 tahun kemerdekaan harus diperingati dengan rasa syukur mendalam atas nikmat kerukunan dalam kebhinekaan yang telah terjaga.

“Indonesia adalah rumah bersama bagi seluruh warga bangsa, maka dalam rumah besar ini semua agama, budaya dan tradisi telah terbentuk ruang untuk hidup berdampingan dalam damai. Ini harus kita syukuri sebagai nikmat yang harus terus kita jaga,” ungkap Amien di Jakarta, pada Minggu (17/8).

Acara ini, lanjutnya, menegaskan komitmen sivitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk aktif menghalau potensi keretakan yang mengganggu harmoni bangsa. Komitmen tersebut tercermin dalam Dialog Kebangsaan yang melibatkan tokoh lintas agama seperti Made Wirawan (Hindu), Budi Santoso Tanuwibowo (Konghucu), Gandi Wibowo (Kristen), dan Li Edi Ramawijaya Putra (Buddha).

Puncak dari rangkaian acara adalah pembacaan Deklarasi Kebangsaan oleh sivitas akademika PTKI bersama para tokoh lintas agama. Deklarasi tersebut memuat empat poin utama, salah satunya adalah tekad untuk menjaga kebersihan serta kelestarian rumah ibadah sebagai simbol ekoteologi—sebuah konsep yang mengharmonikan kerukunan umat dengan kepedulian terhadap alam.

Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron, yang memantau langsung jalannya acara, mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat. Menurutnya, penguatan kerukunan adalah fondasi krusial untuk memuluskan jalan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.

“Terima kasih kepada bapak ibu sekalian yang telah menyukseskan rangkaian kegiatan yang sangat luar biasa ini. Kita berharap Indonesia terus maju, sampai kemudian kita mendapatkan the golden age of Indonesia,” ungkapnya.

Deklarasi tersebut juga menegaskan bahwa melestarikan alam adalah amanah Tuhan dan wujud kasih terhadap sesama. Dengan demikian, menjaga lingkungan memiliki arti yang sama pentingnya dengan menjaga kehidupan dan keberlangsungan bangsa Indonesia.

Komentar