Gus Yahya Menghadap Prabowo di Istana, Mau Lapor Perkembangan MBG Pesantren

Gus Yahya Menghadap Prabowo di Istana, Mau Lapor Perkembangan MBG Pesantren


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menghadap ke Presiden RI Prabowo Subianto pada Selasa (24/6/2025). Menurutnya, pertemuan ini guna melapor perkembangan program Makan Begizi Gratis (MBG) di pesantren.

“Lapor saja, laporan berbagai kegiatan NU. Banyak, ada MBG. Iya pesantren dan juga masyarakat-masyarakat NU,” kata Gus Yahya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Gus Yahya juga akan meminta arahan kepada Prabowo mengenai keberlanjutan MBG di Pesantren. Ia ingin memastikan program tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan Presiden.

“Ini kita sudah jalan, mohon arahan tentang bagaimana kelanjutan kerja sama ke depan,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkap, pemerintah telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp4,4 triliun hingga 12 Juni 2025 untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Angka tersebut meningkat Rp1,1 triliun dari realisasi belanja untuk MBG pada akhir April 2025 yang sebesar Rp3,3 triliun.

“Per tanggal 12 Juni 2025 telah dibelanjakan realisasi belanja BGN adalah Rp 4,4 triliun. Lalu kita lihat realisasi akhir bulan Mei 2025 Rp 3,3 triliun. Artinya sampai setengah bulan kira-kira terjadi penambahan Rp 1,1 triliun,” ujar Suahasil saat konferensi pers, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Dia mengklaim, anggaran tersebut telah digunakan untuk 4,89 juta penerima manfaat MBG. Adapun, penyaluran MBG ini dilakukan melalui 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Dijelaskan, pada awal tahun pemerintah menargetkan anggaran MBG senilai Rp 71 triliun dengan target awal 17,9 juta orang yang terbagi dalam 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil/menyusui/balita.

Namun, kata dia, pada akhir tahun 2025 penyaluran MBG ditargetkan untuk 82,9 juta penerima yang dilayani oleh 32 ribu SPPG, sehingga total tambahan anggaran yang semulai Rp100 triliun, naik menjadi Rp170 triliun.

“Kami menyiapkan anggaran tambahan sampai dengan Rp 100 triliun yang realisasinya akan kami sampaikan secara rutin. Realisasi anggaran MBG akan bergantung kepada kecepatan realisasi penerima manfaat oleh BGN,” jelas dia.

Komentar