Hari Buruh, Aliansi Perempuan Indonesia Tuntut Keadilan Ekonomi dan Setop PHK Massal

Hari Buruh, Aliansi Perempuan Indonesia Tuntut Keadilan Ekonomi dan Setop PHK Massal


Anggota Aliansi Perempuan Indonesia (API) dalam peringatan Hari Buruh pada Kamis (1/5/2025) demonstrasi di depan Gedung DPR, Jakarta Pusat. Setidaknya ada tujuh tuntutan yang disampaikan.

“Tuntutan kami yang pertama, setop solusi palsu yang menyesatkan dan wujudkan kesejahteraan buruh, perempuan dan rakyat yang memprioritaskan keadilan ekonomi berbasis kehidupan, bukan profit. Kedua, setop PHK massal, berikan jaminan perlindungan bagi pekerja dan keluarganya dari gelombang PHK massal,” kata Salsa, anggota Aliansi Perempuan Indonesia (API) dalam orasinya di Depan Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

Ketiga, ia meminta adanya perlindungan sosial terhadap kerja-kerja disektor perawatan seperti penyediaan jasa Day Care. Pekerja di Day Care sering kali digaji murah padahal kerja mereka berkualitas. API juga menuntut ada subsidi sosial terhadap kerja-kerja domestik/perawat. 

Keempat, API secara spesifik menuntut diwujudkannya kebijakan jaminan sosial universal tanpa diskriminasi terhadap status kerja atau gender.

Kelima, API juga menyuarakan ratifikasi Konvensi ILO 190 tentang penghapusan kekerasan dan pelecehan di dunia kerja sebagai bentuk pengakuan dan perlindungan terhadap semua lapisan pekerja termasuk PRT, pekerja diinformalkan, pekerja digital, pekerja migran dan lainnya.

Keenam, API menolak kembalinya Dwifungsi ABRI, cabut UU TNI dan tolak RKUHAP, dan RUU Polri yang melegalkan represi terhadap warga sipil. Dan terakhir API meminta segera disahkannya UU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan libatkan Masyarakat Sipil untuk RUU Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI).

Berharap DPR Ditemui Pengunjuk Rasa

Salsa menyatakan pemilihan lokasi unjuk rasa di depan Gedung DPR bukan di Monas karena untuk menunjukkan sikap yang berbeda dengan pemerintah. Selain itu, gedung DPR merupakan simbol perjuangan untuk menyuarakan aspirasi rakyat.

“Agenda yang kami suarakan, walaupun sama-sama di aksi hari buruh, namun agak berbeda karena kami di sini mengkritik pemerintah khususnya. Kebetulan kami juga tidak diizinkan untuk beraksi di daerah Monas dan sekitarnya jika tidak sejalan dengan agenda kawan-kawan yang di sana,” ungkapnya.

Ia menyebut setidaknya 300 anggota API turut meramaikan aksi May Day hari ini. Dia berharap para anggota DPR bisa menemui para pendemo yang berunjuk rasa. Terlebih API tidak hanya sekali ini saja demonstrasi di depan gedung wakil rakyat, melainkan sudah rutin menyuarakan perihal pembahasan RUU PPRT.

“Jadi kami harap kalau memang anggota dewan ini mewakili rakyat, mereka akan dengan nyata menghampiri kami, mengobrol dengan kami, mengajak kami berdiskusi dengan berbagai kebijakan yang akan disahkan serta melibatkan kami dalam berbagai perumusannya. Jadi tidak kemudian tiba-tiba mengesahkan suatu kebijakan, tanpa melibatkan kawan-kawan buruh dan masyarakat, tapi secara langsung mengajak kami mengobrol seperti itu,” kata Salsa.

Komentar