Pemilihan Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) periode 2025–2028 resmi bergulir dengan tujuh kandidat bersaing memperebutkan mandat memimpin organisasi alumni terbesar di Tanah Air. Proses pemungutan suara dilakukan secara elektronik (e-vote) melalui aplikasi UI Connect dengan prinsip one man one vote. Alumni yang ingin memberikan suara wajib melakukan validasi Nomor Pokok Mahasiswa (NPM), nomor telepon, dan alamat e-mail terdaftar.
Namun, di tengah antusiasme alumni, beredar isu yang mengganggu jalannya kontestasi. Salah satu kandidat diduga mengantongi sekitar 6.000 NPM alumni UI yang diperoleh dari sebuah pangkalan data, dan kabarnya digunakan untuk melakukan registrasi ke UI Connect tanpa sepengetahuan pemilik NPM. Kandidat yang sama juga disebut mendapat dukungan dari ketua umum sebuah partai politik besar pendukung pemerintahan Prabowo–Gibran.
Isu ini memicu kekhawatiran soal integritas pemilihan.
“Kalau isu ini benar, tentu sangat berbahaya bagi integritas pemilihan. Tapi kalau tidak benar, perlu segera diluruskan agar tidak menimbulkan fitnah,” ujar Soleh Saptaguna, alumni Ilmu Fisika UI yang kini bekerja di perusahaan elektronik di Singapura.
Selain dugaan penyalahgunaan data, mencuat pula kabar adanya campur tangan partai politik dalam pemilihan. Roby Marbun, alumni FISIP UI, mengingatkan, “ILUNI UI seharusnya jadi rumah bersama, bukan arena perebutan pengaruh partai. Kalau benar ada intervensi politik, itu mencederai independensi organisasi.”
Pengamat demokrasi kampus menilai fenomena ini mencerminkan meningkatnya upaya partai politik mencari basis dukungan di ruang-ruang alumni universitas ternama.
“Organisasi alumni besar seperti ILUNI UI menjadi incaran karena pengaruh sosial dan politiknya luas. Jika tidak diantisipasi, pemilihan bisa berubah jadi perpanjangan tangan kepentingan politik tertentu,” kata John Dear, peneliti politik dan alumni UI.
Menanggapi isu tersebut, Yunani Ramlan atau Yunan dari panitia pemilihan menegaskan, sistem validasi di UI Connect dirancang untuk mencegah penyalahgunaan data.
“Pendaftaran UI Connect memerlukan verifikasi berjenjang dari ILUNI fakultas. Sampai sekarang kami belum menerima laporan resmi terkait dugaan tersebut,” ujarnya.
Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI kali ini bukan hanya soal perebutan kursi kepemimpinan, tetapi juga penentu arah peran alumni UI dalam kontribusinya bagi bangsa. Panitia mengimbau seluruh alumni untuk menggunakan hak pilih dan mengawal jalannya proses secara jujur, bersih, dan bermartabat.