Pasangan ganda putri, Amallia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma turut memberikan pandangan mereka terkait corak baru karpet Istora, Senayan dalam gelaran Indonesia Open 2025.
Selepas mengalahkan pasangan Polandia, Paulina Hankiewicz/Kornelia Marczak dalam dua gim langsung 21-10, 21-4, Ana/Tiwi mengatakan lapangan berwarna biru keungan yang terpasang cukup memberikan nuansa baru bagi Istora.
“Seperti biasa ya Istora Senayan selalu ramai cuma kali ini beda, karpetnya biru jadi suasana baru,” ucap Tiwi pasca-laga kepada awak media, Selasa (3/6/2025).
Tiwi bilang, secara visibilitas lapangan dengan corak tersebut sama sekali tidak mengganggu. Bahkan, ia berkelakar, nuansa ini terasa seperti bermain di kolam renang.
“Tak ada masalah soal visibilas. Tapi kayak bermain di kolam suasananya biru gitukan. baru,” katanya sembari tertawa.
Sementara itu bicara terkait permainan, keduanya pada laga hari itu tampil dominan sejak awal. Strategi untuk terus menekan lawan terbukti efektif hingga akhirnya meraih kemenangan dengan selisih poin yang cukup jauh.
“Alhamdulillah kami bermain baik hari ini. Maksudnya, dengan poin jauh itu karena kami selalu mencoba tak memberi angin ke lawan,” jelas Tiwi.
Sementara Ana mengungkapkan tidak ada kendala besar yang mereka hadapi di pertandingan ini, kecuali adaptasi terhadap kondisi angin di lapangan.
“Kesulitan tak ada ya, cuma memang dari awal kami adaptasi dengan kondisi lapangan yang berangin,” tutur Ana.
Mengenai persiapan di babak 16 besar, Ana/Tiwi menegaskan fokus mereka tetap pada strategi permainan dan tampil maksimal di setiap laga.
Asal tahu saja, di babak kedua itu, Ana/Tiwi bakal bersua kompatriot mereka, yakni pasangan Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu.
“Yang pastinya kami akan tetap bermain maksimal dan mempersiapkan diri, mau bermain dengan cara seperti apa,” tutup Ana.
Sebelumnya, duet junior Siti Sarah/Agnia Sri berhasil melaju ke babak 16 besar ajang BWF Super 1000 tersebut usai mengalahkan wakil Skotlandia, Julie Macpherson/Ciara Torrance dalam dua gim 21-16, 21-14.
Sebagai informasi saja, warna biru-keungan cerah yang mendominasi lapangan menjadi pembeda paling mencolok di Indonesia Open tahun ini.
Karpet baru persembahan sponsor utama Victor itu memang menjadi ciri khas anyar turnamen, menggantikan warna hijau yang selama ini identik dengan Istora.
Nuansa segar ini diharapkan mampu menghadirkan pengalaman visual yang lebih menarik bagi penonton langsung maupun yang menyaksikan dari layar kaca.
Meski demikian, semangat baru itu belum sepenuhnya mendapat sambutan meriah dari publik terutama badminton lovers. Animo penonton di hari pertama terpantau lesu. Banyak kursi tribune terlihat kosong, bahkan di laga-laga yang melibatkan wakil tuan rumah.
Pemandangan seperti itu setidaknya terlihat pada dua laga pembuka di hari pertama. Wajar, pada saat itu belum ada wakil top tuan rumah yang bertanding.