Hubungan Indonesia dan Peru semakin erat. Kedua negara sepakat memperluas kolaborasi di sektor pertanian, dari buah-buahan hingga pertahanan. Hal ini terungkap dalam pertemuan kenegaraan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mendongkrak ekspor produk pertanian unggulan Indonesia. “Hubungan yang terjalin harus mendorong kemitraan yang saling menguntungkan,” kata Amran, dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (12/8/2025)..
Kerja sama ini bukan hal baru. Indonesia dan Peru telah memiliki landasan melalui Nota Kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Pertanian. Dari sana, beberapa inisiatif strategis telah berjalan, seperti pengembangan pertanian cerdas (smart agriculture), peningkatan kualitas SDM, dan pelebaran akses pasar.
Fokus Ketahanan Pangan dan Pertahanan
Dalam pertemuan yang juga merayakan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara, Presiden Joko Widodo menyambut baik kunjungan Presiden Boluarte. Ia berharap kunjungan ini menjadi babak baru untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang.
Penguatan ketahanan pangan menjadi salah satu pembahasan utama. Selain pangan, kedua negara juga sepakat bekerja sama di bidang pertambangan, transisi energi, perikanan, hingga pertahanan.
Salah satu hasil konkret dari pertemuan ini adalah tuntasnya perjanjian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Peru. Perjanjian yang rampung hanya dalam 14 bulan ini diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas bagi komoditas pertanian dan pangan.
Bluberi Peru Akan Segera Masuk Pasar Indonesia
Presiden Boluarte menegaskan bahwa sektor pertanian adalah prioritas bagi Peru. Negara ini dikenal sebagai eksportir utama buah segar dan superfood dunia, seperti quinoa, chia, dan bluberi.
“Konsumen Indonesia sudah bisa menikmati anggur dan quinoa asal Peru. Saya senang mengumumkan, bluberi kini akan segera masuk ke pasar Indonesia,” ujar Presiden Boluarte.
Lima dekade persahabatan telah membangun hubungan yang kokoh antara kedua negara, dengan landasan kepentingan bersama seperti perdagangan bebas, kerja sama ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan.