Piala AFF U-23 2025
Asisten pelatih Timnas Indonesia U-23, Frank Van Kempen bersama penjaga gawang, Muhammad Ardiansyah. (Foto: Inilah.com/Harris)
Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com
Ada pemandangan menarik usai Timnas Indonesia U-23 lolos ke partai final Piala AFF U-23 2025 setelah mengalahkan Thailand lewat drama adu penalti 7-6 (1-1) di babak semifinal. Pelatih Gerald Vanenburg memilih absen dalam sesi konferensi pers usai laga.
Sebagai gantinya, sesi jumpa pers diwakili oleh asisten pelatih Frank Van Kempen, yang hadir bersama penjaga gawang sekaligus man of the match, Muhammad Ardiansyah.
Saat ditanya soal absennya Vanenburg, Van Kempen menjelaskan pelatih asal Belanda tersebut kehabisan suara akibat terlalu bersemangat memberikan instruksi sepanjang laga yang berlangsung ketat.
“Suara beliau habis. Dia berteriak terlalu keras tadi, jadi sekarang sudah tidak bisa bicara. Makanya saya yang hadir di sini menggantikannya. Untuk malam ini, sudah cukup bagi dia,” ujar Van Kempen di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Terlepas dari itu, Van Kempen menyatakan bahwa timnya memang sangat bahagia berhasil menjinakkan Thailand dan menggenggam tiket final Piala AFF U-23 2025. Apalagi, sosok juru racik yang juga menangani Timnas Indonesia U-20 mengakui ini merupakan laga terberat bagi Garuda Muda.
“Sekarang kami sangat senang bisa memenangkan pertandingan ini. Pertandingan tadi sangat berat, benar-benar berat,” katanya.
“90 menit, dilanjutkan perpanjangan waktu, dan akhirnya adu penalti. Kami benar-benar antusias. Jadi, kami sangat, sangat senang bisa mengalahkan mereka dan lolos ke final,” tambahnya.
Thailand memang sempat unggul duluan melalui gol Yotsakon Burapha di menit ke-60.
Indonesia kemudian baru bisa menyamakan kedudukan lewat Jens Raven di penghujung babak kedua tepatnya menit ke-84. Skor pun bertahan dalam waktu penuh hingga babak perpanjangan waktu.
Di babak extra time, Thailand jauh lebih mendominasi dan banyak membuat peluang emas nyaris gol. Beruntung, Kadek Arel dan kawan-kawan mampu menangan gempuran itu guna memaksa laga berlanjut hingga babak adu penalti.
Pada akhirnya, Garuda Muda berhasil mengunci tiket final setelah menang lewat babak adu penalti dengan skor akhir 7-6.
Tercatat, dari delapan penendang Tim Garuda Muda, hanya Robi Darwis yang gagal mengeksekusi penalti. Sementara dari kubu Thailand, dua eksekutor mereka, Pichitchai Sienkrathok dan Yotsakon Burapha, juga gagal menjalankan tugas setelah tendangan penalti mereka tak mengarah ke gawang.