Ini Komentar Trump soal Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal AS

Ini Komentar Trump soal Paus Leo XIV, Paus Pertama Asal AS


Presiden AS Donald Trump berkomentar soal terpilihnya Kardinal Robert Francis Prevort menjadi Paus. Hal ini disampaikan dalam akun Truth Social miliknya, Jumat (9/5/2025).

Dalam postingannya, Trump mengaku senang dan gembira dengan adanya penunjukan ini. Apalagi, Kardinal Prevort, yang memilih Paus Leo XIV sebagai nama kepausannya, merupakan warga AS pertama yang menduduki jabatan pemimpin umat Katolik dunia itu.

“Selamat kepada Kardinal Robert Francis Prevost, yang baru saja diangkat menjadi Paus. Merupakan suatu kehormatan untuk menyadari bahwa ia adalah Paus Amerika pertama,” tulis Trump di Truth Social, seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (10/5/2025).

“Sungguh menggembirakan, dan merupakan Kehormatan Besar bagi Negara kita. Saya berharap dapat bertemu dengan Paus Leo XIV. Ini akan menjadi momen yang sangat berarti!”

Trump sebelumnya mengatakan bahwa ia ‘tidak punya preferensi’ tentang siapa yang akan menjadi paus baru. Namun, ia memicu reaksi keras dari beberapa umat Katolik setelah mengunggah gambar dirinya sebagai paus yang dibuat dengan AI ke media sosial.

Sementara itu, Paus Leo XIV terpilih setelah konklaf yang diadakan para kardinal dunia untuk memilih pengganti Paus Fransiskus, yang baru saja wafat bulan lalu. Ia adalah orang Amerika pertama yang jadi Paus dalam 2.000 tahun sejarah Gereja Katolik.

Lahir di Chicago 69 tahun lalu, Kardinal Prevort menghabiskan masa pelayanannya di Peru. Di sana, ia sempat melayani di berbagai lini, termasuk sebagai misionaris. Ia diangkat sebagai prefek Dikasteri Uskup oleh Paus Fransiskus pada tahun 2023. Ia juga pernah mengisi posisi Prefek Departemen Uskup, presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin di bawah Paus Fransiskus.

Dalam kata-kata pertamanya usai ditahbiskan, Paus Leo XIV berbicara dengan penuh kasih tentang pendahulunya. Ia menggambarkan Paus Fransiskus sebagai seseorang yang berani dan penyalur berkat yang baik bagi umat manusia.

“Kita masih mendengar di telinga kita suara Paus Fransiskus yang lemah namun selalu berani yang memberkati kita. Bersatu dan bergandengan tangan dengan Tuhan, mari kita maju bersama,” katanya di hadapan ribuan umat Katolik yang berkumpul di alun-alun Basilika Santo Petrus, Vatikan.
 

Komentar