Janibek Alimkhanuly, petinju Kazakhstan, telah mengokohkan dirinya sebagai juara dunia kelas menengah dengan memegang gelar WBO dan IBF. Dengan rekor 16-0 (11 KO), Alimkhanuly telah menaklukkan beberapa mantan juara dunia. “Saya bertinju untuk mengharumkan nama Kazakhstan dan Islam di panggung dunia,” katanya dalam wawancara dengan Kazakh Times.
Jika di era 1960-an hingga 1990-an dulu publik tinju bisa menghitung para petinju Muslim terkemuka dunia dengan jari-jari tangan, tidak demikian saat ini. Petinju Muslim kini mendominasi berbagai kelas, menunjukkan prestasi yang luar biasa. Dengan kombinasi kecepatan, kekuatan, dan ketekunan, mereka menempatkan diri dalam 10 besar dunia berbagai divisi, berdasarkan kesepakatan badan-badan tinju dunia, yakni IBF, WBA, WBC, IBO, dan WBO.
Di bawah ini daftar peringkat tersebut per 1 Desember 2024.
Kelas Berat: Agit Kabayel (Peringkat 5)
Agit Kabayel, petinju asal Jerman berdarah Turki (Kurdi), berhasil menempatkan dirinya di peringkat kelima kelas berat. Ia berada di bawah Oleksander Usyk, Tyson Fury, Daniel Dubois, dan Joseph Parker. “Saya ingin terus menunjukkan bahwa seorang petinju Muslim bisa bersaing di tingkat dunia,” kata Kabayel dalam sebuah wawancara dengan Boxing Scene. Dengan rekor tak terkalahkan dalam 25 pertarungan profesional, termasuk 17 kemenangan KO, Kabayel dikenal dengan gaya bertarung yang agresif dan pertahanannya yang kokoh.
Kelas Berat Ringan: Artur Beterbiev (Peringkat 1) dan Ali Izmailov (Peringkat 8)
Artur Beterbiev, petinju asal Rusia berdarah Chechnya, tetap menjadi penguasa kelas berat ringan. Dengan rekor sempurna 21-0, dengan 20 kemenangan KO, Beterbiev adalah juara dunia aktif dengan persentase kemenangan KO terbesar, 95, 23 persen! Rekor sebeluknya, yakni sebelum ia menang angka mutlak atas Dmitry Bivol, ia bahkan punya rekor 100 persen KO!
“Setiap pertarungan adalah perjuangan,” ujar Beterbiev dalam wawancara dengan ESPN, menunjukkan dedikasinya sebagai petarung sejati.
Sementara itu, Ali Izmailov, juga dari Rusia, naik ke peringkat kedelapan. Izmailov, dengan rekor 11-0, menjadi sorotan setelah beberapa kemenangan telak atas lawan-lawannya. “Ali adalah salah satu talenta terbaik yang pernah saya latih,” ujar pelatihnya, Dmitry Kirillov.
Kelas Menengah: Janibek Alimkhanuly (Peringkat 1) dan Hamzah Sheeraz (Peringkat 4)
Janibek Alimkhanuly, petinju Kazakhstan, telah mengokohkan dirinya sebagai juara dunia kelas menengah dengan memegang gelar WBO dan IBF. Dengan rekor 16-0 (11 KO), Alimkhanuly telah menaklukkan beberapa mantan juara dunia. “Saya bertinju untuk mengharumkan nama Kazakhstan dan Islam di panggung dunia,” katanya dalam wawancara dengan Kazakh Times.
Hamzah Sheeraz, petinju muda asal Inggris berdarah Pakistan, mencuri perhatian dengan rekor 19-0 (15 KO). “Hamzah memiliki masa depan cerah di dunia tinju,” kata Frank Warren, promotor tinju Inggris terkemuka. Dengan pukulan kombinasi mematikan, Sheeraz kini menjadi salah satu petarung paling diperhitungkan di kelasnya.
Kelas Super Welter: Bakhram Murtazaliev (Peringkat 2)
Bakhram Murtazaliev, petinju asal Rusia, mengalami lonjakan luar biasa dari peringkat sembilan ke posisi kedua setelah mengalahkan Tim Tszyu dengan KO. “Kemenangan ini membuktikan kerja keras saya selama bertahun-tahun,” ujar Murtazaliev kepada Ring Magazine. Dengan rekor 22-0 (18 KO), Murtazaliev kini menjadi pesaing utama untuk merebut gelar dari Terence “Bud” Crawford.
Kelas Welter: Shakhram Giyasov (Peringkat 6)
Shakhram Giyasov, petinju asal Uzbekistan, menduduki peringkat keenam dunia di kelas welter. Giyasov, yang meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016, memiliki rekor profesional 14-0 (9 KO). “Saya ingin membuktikan bahwa Uzbekistan memiliki petinju kelas dunia,” katanya dalam wawancara dengan Uzbek Boxing News. Petinju berjuluk “Wonder Boy” ini dikenal dengan gaya bertarungnya yang dinamis.
Kelas Ringan Super: Adam Azim (Peringkat 10)
Adam Azim, petinju muda asal Inggris dengan darah Pakistan, menempati peringkat kesepuluh di kelas Ringan Super. “Saya bertinju untuk keluarga saya dan untuk semua orang di Azad Kashmir,” ujar Azim dalam sebuah wawancara. Dengan rekor 10-0, Azim memiliki gaya bertarung yang sangat menghibur.
Kelas Ringan: Gervonta Davis (Peringkat 1), Shakur Stevenson (Peringkat 3), dan Zaur Abdullaev (Peringkat 8)
Gervonta Davis, yang memimpin kelas ringan, masuk Islam pada 24 Desember 2023 dalam sebuah kesaksian di Masjid Al-Hidaayah, Woodlawn, Maryland. Dalam upacara tersebut, ia mengambil nama Muslim, Abdul Wahid, yang berarti “hamba dari Yang Satu.” Namun, dalam sebuah wawancara pada Juni 2024, Davis menyatakan tidak akan menggunakan nama tersebut.
Tentu tak masalah. Yang membuat publik bertanya-tanya, ia terlihat mengenakan salib pada sebuah konferensi pers pada Mei 2024, yang memicu spekulasi tentang afiliasi keagamaannya saat ini.
Dengan rekor 30-0 (27 KO), Davis tetap menjadi ancaman di divisi ini. “Saya hanya fokus pada kemenangan,” ujar Davis dalam wawancara dengan Boxing Scene.
Shakur Stevenson, di peringkat ketiga, memiliki nama yang mencerminkan pengaruh Islam, yakni Ash-Shakur Nafi-Shahid Stevenson. Namun, Stevenson pernah melontarkan pernyataan yang membuat public, terutama kaum Muslim berkerut kening. “Saya menghormati semua keyakinan, tapi saya percaya pada kebebasan spiritual,” katanya kepada Essentially Sports.
Zaur Abdullaev, petinju asal Rusia, menempati peringkat kedelapan. Abdullaev dikenal sebagai petarung tangguh. “Saya berlatih untuk menjadi yang terbaik di dunia,” katanya dalam wawancara dengan Russian Boxing Weekly.
Kelas Bulu Super: Shavkat Rakhimov (Peringkat 8)
Shavkat Rakhimov, petinju asal Tajikistan, menempati peringkat kedelapan di kelas bulu super. Dengan rekor 17-1-1, Rakhimov dikenal sebagai petinju tangguh dengan gaya bertarung agresif. “Saya ingin menjadi inspirasi bagi generasi muda di Tajikistan,” ujarnya dalam wawancara dengan Tajik Boxing Federation.
Kelas Bulu: Otabek Kholmatov (Peringkat 8)
Otabek Kholmatov, petinju asal Uzbekistan, menduduki peringkat kedelapan di kelas bulu. Meski belum ada informasi yang mengonfirmasi keyakinannya, Kholmatov menjadi kebanggaan negaranya dengan rekor 12-0 (11 KO). “Saya ingin membawa nama Uzbekistan ke puncak dunia tinju,” katanya dalam wawancara dengan Uzbek Sports Weekly.
Kelas Super Bantam: Murodjon Akhmadaliev (Peringkat 3)
Murodjon Akhmadaliev, petinju asal Uzbekistan, adalah salah satu bintang terbesar di kelas super bantam. Sebagai mantan juara dunia WBA dan IBF, Akhmadaliev memiliki rekor 11-1 (8 KO). “Saya bertinju untuk keluarga, negara, dan keyakinan saya,” katanya kepada Asian Boxing News.